Bismillahirrahmanirrahim.
Di lima episode terdahulu serial Kenali Jakartamu untuk merayakan hari ulang tahun Kota Jakarta yang ke-497, kita membahas kelima kota administrasi yang membentuk Jakarta, yaitu Jakarta Barat, Pusat, Selatan, Timur, dan Utara. Di episode kali ini kita akan membahas satu-satunya kabupaten di DKI Jakarta. Hah? DKI Jakarta punya kabupaten?
Yap, saatnya kita berlayar dan melakukan nautical adventure ke Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu.
Sebelum menjadi kabupaten, Kepulauan Seribu merupakan salah satu kecamatan di Kota Administrasi Jakarta Utara. Akan tetapi, sejak terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 55 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta pada 3 Juli 2001, Kepulauan Seribu memisahkan diri dari Jakarta Utara dan menjadi kabupaten tersendiri.
Pusat pemerintahan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu terletak di Pulau Pramuka, yang mana mulai difungsikan sebagai pusat pemerintahan kabupaten sejak tahun 2003. Kabupaten ini diperintah oleh seorang bupati.
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu terbagi menjadi dua kecamatan dan enam kelurahan:
1. Kecamatan Kepulauan Seribu Utara:
- Pulau Harapan
- Pulau Kelapa
- Pulau Panggang
2. Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan:
- Pulau Pari
- Pulau Tidung
- Pulau Untung Jawa
Kita akan bahas kelurahan-kelurahan ini satu persatu, yang mana mereka semua memiliki keunikan sendiri-sendiri.
Pulau Harapan dapat diraih dengan naik kapal selama 2-3 jam, 60 km dari Jakarta. Pulau yang difungsikan sebagai sarana rekreasi dan konservasi ini dikelilingi oleh banyak pulau resor seperti Pulau Macan Besar, Pulau Macan Kecil, dan Pulau Genteng Kecil, serta pulau pribadi seperti Pulau Tongkeng.
Dahulu, Pulau Harapan hanyalah semak belukar. Pulau ini mendapatkan namanya dari penduduk yang melarikan diri dari penjajah Belanda, saat Jakarta masih bernama Batavia. Para penduduk saat itu memiliki harapan dapat memulai kehidupan baru yang lebih baik di pulau yang letaknya cukup jauh dari Batavia.
Jika Anda pernah ke Pulau Harapan, these places are a must-visit: penangkaran penyu di Pulau Kelapa Dua dan penangkaran elang di Pulau Kotok. Burung elang adalah maskot Kota Jakarta, sedangkan penyu ditangkarkan di Pulau Kelapa Dua untuk berkembang biak sebelum dilepas liar. Kedua satwa ini adalah satwa terancam punah sehingga dimanfaatkannya kedua pulau ini diharapkan dapat melestarikan penyu dan elang.
Selanjutnya, masih di Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, kita mendarat di Pulau Kelapa, yang merupakan ibukota kecamatan ini.
Salah satu aktivitas yang dapat dilakukan saat di Pulau Kelapa adalah naik kano.
Terakhir di Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, ada Pulau Panggang.
Pulau Panggang merupakan pulau terpadat di Kepulauan Seribu. Meskipun begitu, Pulau Panggang hanya memiliki jalan-jalan setapak dan perkembangan yang mereka alami belum terlihat dengan jelas.
Pulau Panggang dikenal sebagai tempat budidaya rumput laut terbesar di Indonesia. Rumput laut dibudidayakan menjadi makanan lezat seperti misalnya jeli atau nori.
Meninggalkan Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, kita menuju Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, dan memulai perjalanan kita di Pulau Pari.
Meskipun namanya Pulau Pari, tidak banyak ikan pari yang menggerombol di pulau ini, bahkan hanya sedikit. Dari Muara Karang dan Angke, Pulau Pari bisa ditempuh dengan 45 menit hingga 1 jam naik feri. Pantainya sempurna untuk berenang dengan pasir putih yang bersih. Biota lautnya berlimpah dan panorama hutan bakaunya menawan.
Hutan bakau atau mangrove ditanam untuk mencegah abrasi dari gelombang laut yang melanda Pulau Pari setiap hari.
Sekarang kita ke Pulau Tidung.
Pulau Tidung is so near and dear to my heart, karena saya pernah ke sini pada tahun 2011 untuk berkaryawisata. Hingga kini pengalaman tersebut tidak akan pernah saya lupakan, karena itu pertama kalinya saya naik kapal laut, dan juga kali pertama saya mencicipi snorkeling dan naik banana boat.
Kehidupan bawah laut Pulau Tidung sungguh amat mempesona. Salah satu aktivitas yang dapat dilakukan di sini adalah berburu bulu babi, hewan sejenis echinodermata yang berduri-duri. Dan yang seru di sini adalah bulu babi yang diburu di Pulau Tidung dapat dimakan mentah, selayaknya sashimi di Jepang.
Dan terakhir, terakhir sekali, kita ke Pulau Untung Jawa.
Pulau Untung Jawa menjadi pulau yang paling banyak dikunjungi di Kepulauan Seribu. Fasilitas yang ditawarkan di sini antara lain toko cenderamata, pagelaran hiburan di gedung sasana wisata serbaguna, jajan di pujasera, dan panroma pantai maupun hutan bakau. Wisatawan dapat mencicipi ikan bakar khas Pulau Untung Jawa yang dimasak dari ikan hasil tangkapan para nelayan yang melaut demi mencari uang. Selain itu, wisatawan juga bisa bersepeda melintasi Jalur Lingkar.
Seluruh wilayah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu telah ditetapkan sebagai taman nasional. Gunanya untuk melindungi satwa laut yang terancam punah di sana supaya mereka lestari selama berabad-abad.
Selain pulau-pulau yang disebutkan di atas, Kepulauan Seribu juga sarat akan pulau-pulau lain, dengan fungsi yang berbeda-beda:
- Pulau Kahyangan: tempat berdirinya sebuah benteng bekas penjajahan Belanda
- Pulau Pabelokan: satu-satunya pulau di Kepulauan Seribu yang sibuk dengan kegiatan bisnis
- Pulau Bidadari: pulau resor yang menyimpan sebuah benteng bekas penjajahan Portugis
- Pulau Onrust: tempat berdirinya sebuah benteng bekas penjajahan Belanda yang masih berdiri kokoh meski dibom oleh pasukan Inggris
- Pulau Edam: tempat berdirinya sebuah mercusuar, Vast Licht, yang tingginya 65 meter
- Pulau Kelor: tempat terdapatnya peninggalan Belanda berupa galangan kapal dan benteng yang dibangun VOC untuk menghadapi Portugis pada abad ke-17
- Pulau Rambut: merupakan suaka margasatwa bagi sejumlah burung eksotis
dll.
Mungkin di Kepulauan Seribu kita tidak menemukan harta karun berupa peti berisi emas, berlian, platina, dan perhiasan lainnya, tetapi harta karun yang kita temukan berupa keindahan alam dan biota laut yang wajib dilestarikan agar tidak punah dan masih bisa dinikmati oleh anak-cucu kita.
Stay tuned! Episode depan akan membahas suku Betawi, the pride and glory of Jakarta. Walaupun Jakarta saat ini lebih banyak dihuni suku Jawa dan beberapa suku lain, suku Betawi sudah menjadi ikon tersendiri bagi The Big Durian.
Tabik,
Yudhistira Mahasena
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI