1960-1964: Soemarsono Sosroatmodjo
1964-1965: Henk Ngantung
1965-1966: Soemarsono Sosroatmodjo
Maret-April 1966: Basuki Rachmat
1966-1977: Ali Sadikin
1977-1982: Tjokropranolo
1982-1987: Suprapto
1987-1992: Wiyogo Atmodarminto
1992-1997: Surjadi Sudirdja
1997-2007: Sutiyoso
2007-2012: Fauzi Bowo
2012-2014: Joko Widodo
2014-2017: Basuki Tjahaja Purnama
Mei-Oktober 2017: Djarot Saiful Hidayat
2017-2022: Anies Baswedan
2022-petahana: Heru Budi Hartono
Pada Mei 1998, terjadi sebuah peristiwa yang menandai transisi dari Orde Baru ke Reformasi, dan kejadian tersebut terjadi di Jakarta. Terjadi sebuah kerusuhan mahasiswa yang memakan korban, kebanyakan etnis Tionghoa. Gedung MPR/DPR diduduki oleh para mahasiswa yang saat itu menginginkan adanya reformasi. Akibat dari kejadian tersebut, Presiden Soeharto mundur dari kursi kepresidenan, sehingga... sampai jumpa Orde Baru, halo Reformasi!
Serangkaian perubahan telah terjadi sejak itu, tetapi saat ini Jakarta dikenal sebagai kota modern. Toleransi beragama dijunjung tinggi sebagaimana layaknya harmoni antaretnis di The Big Durian. Walaupun setiap musim hujan Jakarta sering terendam banjir, dan kemacetan masih menjadi masalah utama di ibukota negara kita tercinta, Jakarta tetap menyimpan sejarah yang panjang dan selalu dikenang sebagai ibukota Hindia Timur Belanda.
Selengkapnya tentang sejarah Jakarta dapat ditonton dalam video berikut, yang diunggah oleh saluran YouTube Melawan Lupa Metro TV:
Jakarta terbagi menjadi lima kota administrasi dan satu kabupaten administrasi:
1. Kota Administrasi Jakarta Barat
2. Kota Administrasi Jakarta Pusat
3. Kota Administrasi Jakarta Selatan
4. Kota Administrasi Jakarta Timur
5. Kota Administrasi Jakarta Utara
6. Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
Enam episode berikutnya akan membahas secara detail tentang keenam wilayah administrasi tersebut. Stay tuned!
Tabik,
Yudhistira Mahasena
