Setahun kemudian, tahun 2007, The Legend of Zelda: Phantom Hourglass dirilis untuk Nintendo DS. Game ini merupakan sekuel langsung dari The Wind Waker, di mana Link menyelamatkan temannya, Tetra, dari antagonis utama di game ini, Bellum, dengan bantuan Kapten Linebeck dan kapalnya, SS Linebeck.
Masih di Nintendo DS, pada tahun 2009, The Legend of Zelda: Spirit Tracks dirilis. Game ini berlatar waktu seabad setelah The Wind Waker dan Phantom Hourglass, dan teman-teman kita, Link dan Princess Zelda, menjelajah negeri New Hyrule untuk mencegah kebangkitan Demon King Malladus.
Pada tahun 2011, The Legend of Zelda: Ocarina of Time 3D dirilis untuk Nintendo 3DS sebagai versi remake dari Ocarina of Time yang asli. Grafisnya jauh lebih jernih dan bersih daripada Ocarina of Time, meskipun tidak sebersih kulitnya Sumin STAYC sih ya.
Di tahun yang sama, The Legend of Zelda: Skyward Sword dirilis untuk Nintendo Wii. Skyward Sword adalah game pertama dalam linimasa Zelda, dan menceritakan secara detail mengenai asal-usul Master Sword, senjata andalan Link. Link, seorang penduduk kota melayang Skyloft, pergi menyelamatkan teman masa kecilnya, Zelda, setelah dia diculik dan dibawa ke permukaan, tanah terpencil di atas awan. Game ini dirilis untuk memperingati hari jadi ke-25 serial Zelda.
Dua tahun kemudian, The Legend of Zelda: The Wind Waker di-remaster secara HD untuk Nintendo Wii U.
Di tahun yang sama, Nintendo 3DS punya game Zelda baru, yang bertajuk The Legend of Zelda: A Link Between Worlds. Pemain berperan sebagai Link, yang bertekad memulihkan perdamaian di kerajaan Hyrule setelah penyihir jahat Yuga menangkap Putri Zelda dan melarikan diri melalui celah ke dunia paralel Lorule. Yuga berkeinginan menculik Seven Sages dan menggunakan kuasa mereka untuk menghidupkan kembali Ganon. Game ini merupakan sekuel dari A Link to the Past setelah 22 tahun.
Lanjut ke 2015, The Legend of Zelda: Majora's Mask 3D dirilis untuk Nintendo 3DS sebagai versi remake dari Majora's Mask yang original pada tahun 2000.
Dan di tahun yang sama, masih di Nintendo 3DS, The Legend of Zelda: Tri Force Heroes dirilis. Bedanya dengan Four Swords dan Four Swords Adventures, game ini hanya melibatkan tiga pemain di multiplayer mode-nya. Di sini Link dibantu oleh dua Link lainnya dari kerajaan Hytopia yang terobsesi akan busana untuk mengangkat kutukan yang dikenakan pada putri kerajaan mereka, Styla, dari Drablands Witch yang jahat.
Setahun kemudian, The Legend of Zelda: Twilight Princess di-remaster secara HD untuk Nintendo Wii U sebagai peringatan hari jadi serial The Legend of Zelda yang ke-30. Lagi-lagi, walaupun grafis dari versi remaster game ini lebih jernih dan bersih dari Twilight Princess versi 2006, masih kalah bersih jika dibanding kulit Sumin STAYC.
Pada tahun 2017, Nintendo membuat gebrakan baru dengan melahirkan Nintendo Switch, konsol game hybrid yang mana satu konsol bisa bermacam-macam fungsi. Bisa dimainkan di TV, bisa dimainkan secara handheld, dan bahkan bisa dimainkan berempat dengan keluarga.
Tentunya gebrakan baru Nintendo ini membuat Zeldamania bersuka, dan The Legend of Zelda: Breath of the Wild langsung menjadi favorit setelah dirilis pada 3 Maret 2017 untuk Switch sebagai salah satu launch title. Berbeda dengan game-game Zelda sebelumnya, dunia Breath of the Wild tidak terstruktur dan mendorong eksplorasi dan eksperimentasi; ceritanya bisa diselesaikan dalam gaya non-linier. Game ini berlatar waktu pada akhir linimasa Zelda, dan pemain bermain sebagai Link yang menderita amnesia saat dia pergi menyelamatkan Princess Zelda dan mencegah Calamity Ganon dari menghancurkan dunia.