Bismillahirrahmanirrahim.
Kita akan melanjutkan serial "Profil Karakter Serial Tekken" dengan membahas Jack. Jack adalah seri robot raksasa yang ada di semua game serial Tekken kecuali Tekken 4. Di setiap game Tekken, setiap robot seri Jack selalu di-upgrade. Nanti kita akan bahas mengapa tidak ada Jack-4.
Jack adalah robot yang dirakit menyerupai pria dewasa berbadan tinggi besar, berotot, berkulit putih, dan berambut pirang dipotong mohawk. Setiap robot seri Jack, dari Jack pertama sampai Jack-8, berkelahi menggunakan fighting style yaitu brute force. Jack juga merupakan salah satu karakter yang paling susah untuk dikalahkan di serial Tekken, dan bahkan saya tidak tahu cara melawan Jack. Namun bukan karena dia lincah jadi mudah menghindar, tetapi karena jika kita mendapat serangan counter hit dari Jack, damage-nya lebih dari setengah darah dan sakit sekali.
Karena dia robot, Jack tidak berbicara alias tunawicara, namun dia dapat dengan mudah memahami apa yang penciptanya katakan dalam bahasa manusia.
Oh ya, ada juga Prototype Jack, namun dia dibangun terpisah dari semua robot serial Jack. Kita hanya akan membahas Jack saja di postingan ini.
Begini ceritanya. Jack adalah seorang cyborg militer yang dikembangkan oleh Dr. Bosconovitch, seorang ilmuwan dari Rusia. Orang yang menangani Jack mengirimnya ke turnamen King of Iron Fist pertama ketika mereka mengetahui soal rencana Kazuya Mishima untuk melancarkan kudeta dunia. Hanya seorang robot seperti Jack yang bisa menyombongkan serangannya yang ganas dan kekuatan yang luar biasa.
Berlanjut di Tekken 2, Jack di-upgrade dengan ditambahkan sirkuit AI, dan dinamakan Jack-2. Jack-2 diproduksi secara massal dan diujikan dalam perang kuman oleh militer Rusia. Selama misi, Jack-2 menyelamatkan seorang gadis bernama Jane yang terinfeksi kuman sehingga sakit. Dia melarikan diri bersama Jane, dan lokasinya tidak diketahui. Kemiliteran rela melakukan apa pun untuk memulihkan Jack-2 dan Jane, namun mereka merahasiakan informasi ini dari publik. Saat itulah turnamen King of Iron Fist 2 diadakan dan Jack-2 masuk untuk menyelamatkan Dr. Bosco dari tangan Kazuya. Setelah menyelamatkan Dr. Bosco, Jack-2 memintanya untuk menjadikannya manusia.
Di Tekken 3, game yang menemani saya tumbuh besar, Jane kini sudah dewasa dan menjadi seorang ahli fisika. Namun, Jack-2 hancur oleh sebuah senjata satelit. Jane kecil menyaksikan kejadian tersebut dengan penuh ketakutan.
Kini Jane berusia 27 tahun dan tidak dapat melupakan mimpi buruknya melihat Jack-2 hancur di sampingnya. Sepuluh tahun dia habiskan memulihkan Jack-2 hingga 90% berfungsi, namun dia telah kehilangan sifat manusiawi yang membedakannya dari Jack pertama. Setelah dilakukan analisis penuh, Jane mengetahui bahwa sebagian besar pemrograman Jack-2 dilakukan oleh Mishima Heavy Industries, salah satu anak perusahaan Mishima Zaibatsu. Jane bergegas ke kantor Mishima Zaibatsu untuk memasangkan program tersembunyi ke dalam tubuh Jack-2. Maka, lahirlah Gun Jack.
Gun Jack dapat dibuka dengan cara mengalahkan Arcade Mode sebanyak 3 kali dengan karakter berbeda.
Jack-4 tidak ada sebagai karakter playable di Tekken 4, namun diproduksi secara massal untuk menyerang Heihachi dan Kazuya di Hon-Maru setelah turnamen King of Iron Fist 4. Model ini memiliki fitur penghancuran diri. Fitur penghancuran diri yang dimiliki Jack-4 tidak cukup untuk membunuh Heihachi, namun ledakannya berhasil melemparnya sejauh beberapa mil, dan membebaskan Jinpachi Mishima dari penawanannya di Hon-Maru.
Selain itu Jack-4 tidak menjadi karakter playable karena dalam budaya Asia Timur (Cina, Jepang, dan Korea), angka 4 dianggap angka kematian karena bunyinya sama dengan "si/shi/sa" yang berartinya kematian.
Ketika Jane menyelinap ke kantor Mishima Heavy Industries dengan Gun Jack, keberadaan mereka diketahui oleh petugas patroli Tekken Force dan mereka ditembaki. Gun Jack menempatkan dirinya di garis api untuk melindungi Jane. Setelah hujan peluru itu selesai, Gun Jack berhenti bergerak dan mati.
Keesokan harinya, Jane diselamatkan oleh kapal barang G Corporation. Dia kemudian menjadi insinyur G Corporation dan mengembangkan Jack-4 dan penerusnya, Jack-5. G Corporation kemudian memutuskan untuk menggunakan turnamen King of Iron Fist 5 sebagai uji coba lapangan.
Jack-5 memenangkan turnamen, sedangkan Jane berhasil mendapatkan data Jack-5 dari Mishima Heavy Industries. Dipasangkannya memori Jack-5 ketika dia sedang mengamuk, dan Jack-5 menggendong Jane dengan kepribadian aslinya yang dipulihkan.
Jack-5 selesai mengumpulkan data pertarungan di turnamen King of Iron Fist sebelumnya dan kembali ke laboratorium G Corporation yang kini dipimpin Kazuya Mishima, di mana Jane menggunakan data ini dalam penelitiannya untuk mengembangkan algoritma pertarungan yang lebih canggih.
Ketika G Corporation sedang berperang melawan Mishima Zaibatsu, unit robot Jack lain yang diproduksi secara massal disebarkan di seluruh dunia. Laporan yang tidak dikonfirmasi mengklaim bahwa Mishima Zaibatsu telah memulai menghasilkan tiruan unit robot Jack yang dirancang untuk pembantaian skala besar. Karena marah sebab Jack sedang ditiru, Jane membalas dendam dengan mengirimkan model Jack-6 yang lebih canggih guna menyelidiki kebenaran di balik rumor tersebut.
Kisah Jack berlanjut di Tekken 7. Bukan rahasia lagi jika G Corporation terkunci dalam perebutan kekuasaan dengan Mishima Zaibatsu. Namun, di dalam G Corporation sendiri, ada satu lagi perang yang berkecamuk: perang untuk menciptakan senjata humanoid pamungkas generasi berikutnya.
Di satu sisi adalah tim pengembang di balik seri Jack yang dipimpin oleh Jane, dan di sisi lain ada tim penelitian yang bertanggung jawab atas Gigas, si raksasa berkulit merah. Dengan tubuhnya yang besar dan mobilitasnya yang uncanny, Gigas dipuji karena fleksibilitasnya dalam pertarungan dan beberapa orang melihatnya lebih dari mampu untuk mencabut seri Jack dari posisinya sebagai senjata utama G Corporation. Sayangnya di balik tubuhnya yang tinggi besar dan kulitnya yang merah merona, Gigas ini termasuk karakter lemah, bahkan jarang ada yang memainkan Gigas di Tekken. Jack-7 masih lebih kuat, bahkan susah dikalahkan dan dicicil darahnya saking sturdy-nya.
Kedua tim, baik tim pengembang seri Jack dan tim peneliti Gigas memasukkan senjata mereka ke turnamen King of Iron Fist 7 untuk mengadu siapa yang paling bagus, dan musuh Jack-7 adalah King, si pegulat bertopeng jaguar.
Oh ya, Jack-7 berambut merah, bukan pirang.
Judul video di atas salah tulis, seharusnya Jack-7, bukan Jack-6. Namun, segerombolan robot Jack-6 berperan penting di Story Mode-nya Tekken 7, di mana mereka dikirim oleh Kazuya untuk menginterupsi perkelahian antara Heihachi dan Akuma di Mishima Dojo. Akuma adalah karakter tamu terkuat di Tekken, dan dia datang jauh-jauh dari serial Street Fighter.
Dan kita menuju Tekken 8 - present-day - di mana kita berkenalan dengan installment terbaru seri Jack, yaitu Jack-8, si "High-Tech Annihilator".
Di turnamen King of Iron Fist 8 yang menjadi penentu kepala baru Mishima Zaibatsu, Jack-8 dikirim oleh Jane untuk menganalisis data pertarungan setiap fighter di turnamen. Secara berurutan, di character episode-nya Jack-8, musuhnya adalah Lee Chaolan, Steve Fox, Yoshimitsu, Kuma, dan Alisa Bosconovitch, si robot cantik penuh trik dan gimik.
Jack-8 memenangkan turnamen dan kembali ke laboratorium G Corporation, di mana dia memberikan hasil analisisnya kepada Jane. Dia mampu menendang seperti Lee, memukul seperti Steve, dan mencopot kepalanya seperti Alisa.
Kesimpulan: Jack bukan robot raksasa biasa, dia adalah senjata pamungkas yang luar biasa dan mendapat banyak cinta.
Jika Tekken dibuat versi film live-action lagi, saya membayangkan Jack dibuat dalam bentuk CGI (computer-generated imagery) dengan sulih suara oleh Jim Cummings. Beliau dikenal karena mengisi suara karakter-karakter Disney seperti Winnie the Pooh, Tigger, Peg Leg Pete, dll.
Akankah ada Jack-9 di Tekken 9?
Tabik,
Yudhistira Mahasena
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H