Jiyoon lega karena Isa aman, namun Gaon tertangkap dan polisi kemungkinan tahu soal identitas Jiyoon, yang membuatnya menangis.
Tujuh hari berlalu, dan Soojin, Monday, Soeun, Jaehee, Jihan, dan Zoa belum mendengar kabar dari leader tercinta mereka. Oleh karena itu, mereka sepakat menyusul Jiyoon ke Paldea. Mereka meminta izin ke pihak sekolah untuk bertolak ke Paldea, dan sengaja tidak meminta izin ke orang tua dengan alasan takut dilarang. Belum lagi Monday, yang mana sang ayah, yang merupakan kapten Angkatan Laut, ingin putri sulungnya masuk AL dan meninggalkan musik. So pasti Monday dididik dengan keras bak tentara oleh ayahnya.
Di pagi yang sama, Isa pergi ke museum sejarah alam tempat pameran digelar. Alangkah terkejutnya ketika dia mendapati Koraidon yang ada di tabung awetan menjelma menjadi mamanya. Mengetahui bahwa sang mama dijadikan bahan percobaan, Isa marah besar dan mengasingkan diri.
Ketika dalam perjalanan pulang ke Mesagoza naik taksi, Jiyoon ditelepon Jake. Jake ternyata sudah tahu soal niat jahat Rony. Dia menyuruh Jiyoon untuk memberitahu Rony bahwa Jake sudah tidak ada hubungan persahabatan lagi dengannya.
Sesampainya di pintu gerbang Naranja dan Uva Academy, Jiyoon dan Chaehyun bertemu Isa. Isa memeluk Jiyoon sambil menangis, senang dipertemukan lagi dengan sahabatnya. Namun kita tahu dia menyembunyikan amarah karena ayahnya dijebak dan ibunya dijadikan bahan pameran museum oleh Rony atas suruhan Clavell.
Di asrama, Jiyoon cs menyusun rencana. Di tengah-tengah penyusunan rencana itu tiba-tiba Gaon datang dalam kondisi sudah bebas bersyarat. Ternyata Gaon saksi, bukan tersangka dalam kasus pencurian Koraidon. Dia juga sudah mengetahui semuanya dari Jake, yang ternyata merupakan sahabat masa kecilnya.
Tanpa disadari, surat dari Profesor Cedar jatuh dari tas Jiyoon. Eunchae mengambilnya, dan dia terkejut mengetahui bahwa Isa hanyalah siswi pertukaran. Eunchae, Jooyeon, dan Gaon merasa terkhianati karena mengira Isa akan tinggal di Paldea secara permanen, dan mereka kini mencerca Isa. Isa tak kalah marah, dia berkata dengan panas bahwa dia merasa tidak dianggap sebagai sahabat dan justru diperlakukan sebagai orang bodoh, serta berlari dengan sangat jauh entah ke mana.
Jiyoon sebelumnya sempat membela Isa dengan mengatakan bahwa dia bukan satu-satunya sahabatnya, tetapi ada Chaehyun, Eunchae, Jooyeon, dan Gaon juga. Namun naas, Jiyoon terkena imbasnya, Isa sudah tidak menganggapnya sahabat lagi. Satu tamparan keras dari Isa mendarat di pipi Jiyoon yang lembut, disusul dengan keroyokan hingga pingsan dari Eunchae, Jooyeon, dan Gaon sebelum akhirnya Chaehyun memarahi mereka bertiga.
Magrib sudah menjelang, dan Jeanette bertanya-tanya, ke mana putri sulungnya tercinta. Sudah tujuh hari namun Jiyoon tak juga pulang. Keresahan juga dirasakan oleh Tera (mama Zoa), Diman (ayah Monday), dan Suri (mama Soojin). Putri-putri mereka tetiba menghilang.
Saat itu mereka mendapat informasi dari Marina bahwa Weeekly mengantongi izin dari pihak sekolah untuk mencari Jiyoon. Mereka mendapat informasi dari Minkyeung, mama Jihan, dan Nona Jeong, yang merupakan mama Soeun, yang sedang bekerja sebagai guru relawan di Naranja Academy. Jadi mereka bisa mencari Jiyoon dengan mudah. Marina ikut dengan Jeanette, Tera, Diman, dan Suri.
Sementara itu, di pedalaman hutan Paldea, Chaehyun bertanya kepada Eunchae, Jooyeon, dan Gaon mengapa mereka memukul Jiyoon. Dia menyuruh mereka bertiga untuk meminta maaf pada Jiyoon, yang enggan mereka lakukan. Kemudian Chaehyun memutuskan mencari Isa dan mendapatinya sedang menangis di tengah hutan. Sudah tiga jam lebih Isa mencurahkan air mata.