Bismillahirrahmanirrahim.
Masih dengan suasana hype akan Tekken 8, kita akan membahas per-Tekken-an lagi. Namun, alih-alih melanjutkan "Profil Karakter Serial Tekken", kita akan membahas sesuatu yang berbeda sedikit, tetapi masih ada hubungannya dengan Tekken 8 yang akan rilis tanggal 26 Januari 2024 nanti.
Kita semua tahu Jin Kazama adalah maskot serial Tekken sejak debutnya di Tekken 3 pada tahun 1997 lalu. Sejak itu dia ada di semua game utama serial Tekken. Latar belakangnya yaitu Jin lahir dari pasangan Jun Kazama dan Kazuya Mishima, namun mereka tidak menikah dan Jin sebenarnya anak hasil perzinaan (Jun hamil di luar nikah). Jun membesarkan Jin seorang diri di Pulau Yakushima sebagai seorang ibu tunggal. Namun ketika Jin berusia 15 tahun, sang ibu diserang Ogre, sang Dewa Pertarungan dan dianggap meninggal.
Sejak saat itu kehidupan Jin berjalan normal, dia masuk SMA di Mishima Polytechnical High School, bertemu Ling Xiaoyu, bermusuhan dengan Hwoarang si tukang tendang, dan dihantui oleh masa lalu kelamnya.Â
Lalu setelah dikhianati Heihachi Mishima, kakeknya, Jin menjalani hidup dalam pelarian dan menghilang secara misterius. Usut punya usut, di Tekken 4, Jin melupakan Mishima-style fighting karate dan belajar karate tradisional di Brisbane, Australia. Karena sejak dikhianati Heihachi, Jin membenci semua hal tentang dirinya: fighting style-nya, garis darahnya, Gen Iblis dalam dirinya, semuanya.
Berlanjut di Tekken 5, Jin terus dihantui mimpi buruk setelah mengalahkan Kazuya dan Heihachi di turnamen King of Iron Fist sebelumnya. Dia pun menjelma menjadi wujud Devil Jin dan mengalahkan Jinpachi Mishima, kakek buyutnya yang ditawan di Hon-maru selama 40 tahun. Dengan kekalahan Jinpachi, Jin secara de facto menjadi pimpinan baru Mishima Zaibatsu.
Di Tekken 6, Jin menjadi tokoh antagonis. Dia memulai perang badar antara Mishima Zaibatsu dan G Corporation yang berdampak besar bagi dunia. Perang berlangsung siang dan malam tanpa ada akhirnya, dan ketika Jin menjadi antagonis, protagonis di Tekken 6 justru pamannya, Lars Alexandersson, putra haram Heihachi Mishima. Setelah Jin mengalahkan iblis Azazel, dia jatuh pingsan dan koma.
Di Tekken 7, Jin yang masih dalam keadaan koma menjadi karakter pendukung. Perannya tidak sepenting Kazuya dan Heihachi di game ini, namun sepeninggal Heihachi di tangan Kazuya, Lars memberitahu Jin bahwa kini hanya dialah yang mampu mengakhiri rezim Kazuya.
Akhir-akhir ini dibicarakan seperti apa kelanjutan perjuangan seorang Jin Kazama di Tekken 8, di mana dia kembali jadi tokoh protagonis. Di game ini, ibu tercinta Jin, Jun, kembali setelah menghilang 28 tahun lamanya dari serial Tekken. Pak Katsuhiro Harada selaku penggagas Tekken menyatakan bahwa plot Tekken 8 akan menjadi yang terbesar sepanjang serial, dan akan ada elemen kejutan. Entah apa kejutan yang Pak Harada maksud.
Oleh karena itu izinkan saya untuk membahas teori saya tentang kelanjutan cerita Tekken 8. Betul, Jin ingin membunuh Kazuya guna mengakhiri garis darah Mishima yang terkutuk dan rezim Kazuya yang keras kepala dan haus kuasa. Namun, di game, Jun berjanji akan "menghentikan mereka berdua". Maksudnya di sini yaitu Jun ingin menghentikan pertikaian antara Jin dan Kazuya yang mengakibatkan perang badar antara Mishima Zaibatsu dan G Corporation.
Tetapi bukan Jin namanya jika tidak berusaha menghabisi sang ayah yang bengis. Lha wong Kazuya yang sebenarnya mengakibatkan perang, bukan Jin, jadi tidak kaget jika mengetahui bahwa Jin-lah yang harus menghabisi Kazuya kini. Dia bahkan membentuk aliansi dengan sang paman, Lars, dan menggalakkan Operation Lightning.
Akan tetapi, yang menggelikan saya yaitu Pak Harada menyebutkan bahwa elemen kejutan yang mungkin ada di Tekken 8 yaitu Jin mati, yang mungkin tidak kami para Tekkenmania harapkan. Ya kali Jin mati, lalu Kazuya terus berkuasa.
Ending-nya so pasti Jin membunuh Kazuya untuk selamanya dan membuat dunia kembali aman. Lalu manalah kita tahu jika ini yang akan terjadi, tetapi saya dan beberapa Tekkenmania lain ingin melihat Jin mempersunting Xiaoyu di akhir kisah Tekken 8 setelah Kazuya mati di tangan Jin. Xiaoyu teramat peduli dengan masa lalu kelam pria yang dikasihinya, sehingga meluluhkan hati Jin. Lalu setelah Jin dan Xiaoyu menikah, Jin akan memaafkan Kazuya di surga.
Jadi apakah Jin akan mati di Tekken 8? Tidak. Kalau toh mati, Jin akan dibangkitkan kembali dan menjadi staple character di serial Tekken. Selama Pak Harada masih hidup, beliau akan terus berinovasi dengan serial Tekken. Manalah kita tahu jika nanti game-nya bisa sampai Tekken 10, tetapi ceritanya pasti akan lebih ruwet lagi. Dan karena ceritanya ruwet inilah serial Tekken jadi tambah mengasyikkan untuk dimainkan dan dipahami ceritanya.
Dan bisa dibayangkan jika Jin mati, Xiaoyu akan berlabuh ke siapa? Hwoarang? Steve Fox? Atau... jangan-jangan jomblo seumur hidup? Ya tidak lah. Jin untuk Xiaoyu, dan Xiaoyu untuk Jin.Â
Takkanlah Jin mau berlabuh ke cewek lain, tidak juga ke Reina yang notabene tantenya. Xiaoyu juga pasti tidak akan berlabuh ke hati cowok lain, tidak Hwoarang tidak juga Steve. Jin dan Xiaoyu ditakdirkan saling memiliki dan mencintai. Dan anak mereka pasti akan mewarisi bakat bertarung kedua orangtuanya, dan bukan hasil perzinaan seperti Jin dulu.
Bahkan semua orang setuju, Jun adalah calon ibu mertua yang sempurna untuk Xiaoyu.
Jadi Jin tidak akan mati di Tekken 8 karena dia tidak boleh mati sebelum menikahi Xiaoyu. Xiaoyu akan menjadi pelabuhan terakhir seorang Jin Kazama, begitu pula sebaliknya, Jin akan menjadi tempat seorang Ling Xiaoyu bermuara. Jika dunia aman dari rezim Kazuya, Jin dan Xiaoyu akan mengucapkan janji suci di depan altar. Dua sejoli yang saling dukung dan peduli, hingga akhirnya akan berakhir seperti sepasang merpati yang terbang lepas bebas di angkasa.
Teori Tekken 8 yang seruwet cerita serialnya.
Semoga Anda terhibur sembari menunggu perilisan Tekken 8.
Tabik,
Yudhistira Mahasena