Bismillahirrahmanirrahim.
Hype akan film "Petualangan Sherina 2" masih berlangsung sejak penayangan perdananya di bioskop pada 28 September 2023 lalu. Berlatar waktu 23 tahun setelah film pertama, kita disuguhi kelanjutan petualangan Sherina M. Darmawan dan Sadam Ardiwilaga dalam memecahkan kasus pencurian anak orangutan. Ada pula Arya si kameramen yang humoris, Sindai si anak hutan, pasangan konglomerat Ferdi dan Ratih Syailendra, dan komplotan pencurian yang dipimpin Dedi.
Namun, beberapa hari belakangan ini saya melihat jejaring sosial media Twitter, dan ada satu karakter yang agaknya banyak dibicarakan oleh orang di sana. Ada yang tahu? Yap, Pingkan. Siapakah dia?
Pingkan diceritakan adalah seorang assassin yang dipekerjakan oleh Dedi untuk mengambil Sayu, seekor anak orangutan yang dilepas liar bersama ibunya, Hilda. Semua dilakukan karena Ratih Syailendra bosan memelihara kucing dan hanya ingin memelihara satwa langka nan eksotis. Sang suami, Ferdi Syailendra, ternyata diketahui adalah pemburu liar dan sudah berkelana ke penjuru liar untuk berburu hewan langka yang dilindungi. Ada rusa timor, harimau benggala, bahkan puma (sejenis kucing liar asal Amerika). Pingkan sendiri merupakan bodyguard bagi keluarga Syailendra.
Pingkan diperankan oleh supermodel Indonesia kelahiran Singapura, Kelly Tandiono.
Pingkan disebut si woman in black karena selalu berpakaian serba hitam. Bajunya hitam, celananya hitam, bahkan sepatunya selalu hitam. Rambutnya hitam panjang dan kerap dikuncir kuda, kecuali dalam satu adegan di "Petualangan Sherina 2" di mana dia memakai topi hitam dan rambutnya digerai. Kulitnya sawo matang, senada dengan rambutnya.
Bisa dibilang Pingkan ini sosok misterius. Dia tidak punya banyak lore. Bahkan mengapa dia disuruh mencuri Sayu pun tidak dijelaskan lebih terperinci lagi oleh Miles Films. Apakah Pingkan seorang contract assassin? Atau dia hanya melakukannya secara ikhlas tanpa dibayar? Mungkin sudah saatnya Pingkan punya film spin-off di masa depan, yang menjelaskan mengapa dia dipekerjakan oleh Dedi untuk mencuri orangutan.
Sekarang ini dia. Sebagai pecinta K-pop culture, saya mengerti ada sejumlah idol K-pop yang telah mencoba peruntungan sebagai aktor atau aktris drakor atau K-movie. Berbagai peran telah mereka cicipi, seperti anak sekolahan, ilmuwan, preman, bahkan anggota keluarga kerajaan Joseon. Kali ini saya akan membahas lima idol K-pop cewek yang mana jika mereka menjadi aktris, cocok dengan peran assassin atau hitwoman. Seperti di film "Hitman".
Yang pertama adalah nama yang sudah saya bahas di postingan saya sebelumnya tentang "Petualangan Sherina 2". Saya membayangkan apabila sejumlah aktor-aktris drakor dan idol K-pop menjadi bintang film tersebut jika filmnya diadaptasi ke bentuk K-movie. Dia spesial, karena saya menilai hanya dia yang bisa memerankan karakter assassin sebagai Pingkan. Dia adalah si cantik Seola dari WJSN.
Lalu bagaimana dengan empat idol lainnya?
Kep1er adalah grup super berbakat asal Wake One Entertainment yang beranggotakan Yujin, Xiaoting, Mashiro, Chaehyun, Dayeon, Hikaru, Bahiyyih, Youngeun, dan Yeseo. Saya pernah menulis nasib mereka setelah Juni 2024, karena saat itulah Kep1er berpisah dan mengambil jalan sendiri-sendiri, walaupun sebagian agensi rumah mereka sudah setuju akan perpanjangan kontrak. Saya menulis Xiaoting akan kembali ke Cina dan mencoba peruntungan sebagai aktris dracin, bukan menetap di Korea dan menjadi idol lagi. Dan saya rasa hanya dia yang cocok dengan peran assassin.
Ini juga menjadi alasan mengapa saya menilai bias saya, si cantik berkulit putih lembut, Chaehyun, tidak cocok menjadi assassin, walaupun dia dan Xiaoting sama-sama cocok bermain di film bergenre crime. Menurut saya jika dia bermain di film crime, si Liverpool Girl lebih cocok berperan sebagai wartawan televisi yang bekerjasama dengan sindikat kejahatan untuk melawan musuh. Manalah kita tahu, dia cocok beradu peran dengan Dawon dari WJSN yang mana dengan perawakannya cocok dengan peran polwan seperti Sita di "Mencuri Raden Saleh".
Nama keempat adalah nama yang nampaknya jarang Anda dengar, tetapi saya pernah membahasnya di akun lama karena dia merupakan salah satu kandidat unggulan saya untuk masuk Queendom Puzzle beberapa waktu lalu. In fact, saya tahu grup ini jarang didengar dan termasuk nugu, tetapi saya masih ingin membahas mereka karena dia adalah bias pertama saya di grup tersebut (walaupun sekarang sudah ganti). Dia adalah Chowon dari Ichillin.
Bias saya di Ichillin sudah ganti jadi E.Ji. Tak hanya pandai menyanyi dan menari, kulitnya halus dan wajahnya juga imut, sehingga kurang cocok untuk pemeran hitwoman. Wajahnya mirip Hina dari Lightsum.
Seumur-umur menjadi penggemar WSL Trio (Weeekly, STAYC, dan Lightsum), saya selalu menggambarkan semua anggotanya sebagai aktris. Saya sudah membuat dua cerita fanfic (fiksi penggemar) dengan anggota Weeekly dan STAYC sebagai pemerannya di akun lama saya, tetapi belum pernah membuat cerbung dengan anggota Lightsum. Dan nama yang saya rasa cocok dengan peran hitwoman di Lightsum adalah... hear me out... Bebeb Hina.
Tidak percaya kan, ketika saya mengatakan Hina cocok berperan di film bergenre action sebagai assassin. Karena saya sendiri juga tidak percaya akan memasukkan nama Hina di daftar ini. Hina memiliki wajah yang cantik, imut, lucu, dan menggemaskan. Kulitnya senantiasa terlihat bersih, bening, berkilau, segar, cerah, lembut, halus, dan harum seperti baru keluar dari kamar mandi. Dan walaupun saya agak kecewa Hina ganti warna rambut jadi pirang untuk comeback mereka tanggal 11 Oktober nanti, saya yakin dia pasti ganti warna rambut jadi hitam lagi setelah kelar promosi comeback "Honey or Spice". Rambutnya yang panjang senantiasa bersih berkilau dan lembut seperti baru keramas. Jadi kelihatannya seperti Hina kurang cocok memerankan seorang hitwoman, tetapi ada alasannya dia masuk daftar ini.
Saya berencana membuat proyek film atau fanfic Lightsum berjudul "Eight Sides to Every Story", namun tanggal rilisnya belum saya tetapkan (mungkin akhir 2024). Sebagaimana dapat ditebak, genrenya action spy dengan sedikit komedi dan romansa. Film ini akan diperankan oleh semua anggota Lightsum (termasuk Huiyeon dan Jian yang sudah keluar dari grup). Saya akan bocorkan sedikit first look dari film ini: demi menghidupi orang tuanya yang kurang mampu, Nayoung mengubah gaya hidupnya dari cewek sekolahan menjadi seorang mata-mata yang menyelamatkan kota Tallinn, Estonia. Kendati mampu melawan musuh dengan karate, Nayoung mampu menghibur korban kejahatan dengan keimutan dan aegyo. Siapa pun yang melihat Nayoung, pasti gemas dan jatuh cinta!
Suatu hari Nayoung mendengar bahwa ada seorang pembunuh bayaran yang menyusahkan tidak hanya Tallinn tetapi juga seluruh Estonia. Namanya sudah berkali-kali masuk TV. Dia adalah Hina Nagai, seorang gadis tajir yang tukang cari ribut. Menurut pihak sekolah Nayoung, keberadaan terakhir Hina ada di kota Tartu. Ternyata Hina adalah contract assassin yang dipekerjakan oleh Syndicate yang didirikan oleh Ayden Kwon dan sahabatnya, Jeff Lee. Beserta kedua teman terdekatnya, Juhyeon dan Yujeong, Nayoung membentuk tim mata-mata untuk mencari tahu soal sindikat, yang disebut sebagai dalang di balik kematian ibu kandungnya, sekaligus menyadarkan Hina dari tindak jahatnya. Mereka pun bertualang keliling Estonia.
Nayoung, Juhyeon, dan Yujeong dibantu oleh kedua temannya di kepolisian, Sangah dan Chowon. Adapun di "Eight Sides to Every Story", Huiyeon dan Jian berperan sebagai polisi yang menyamar. Samaran mereka bermacam-macam, dari penjual harum manis hingga pengamen jalanan. Walaupun screentime mereka tidak banyak, Insya Allah bisa mengobati kerinduan kita akan mereka yang keluar dari Lightsum pada 25 Oktober 2022 tanpa alasan yang dijelaskan oleh Cube Entertainment.
Dan itu dia.
Pembahasan tentang Pingkan di "Petualangan Sherina" + lima idol K-pop yang dapat menjadi penerus Pingkan sebagai pemeran hitwoman di K-movie.
Topik ini memang agak random, tetapi harap dimaklumi karena jika tidak ada topik serius yang ingin saya bahas, saya akan membahas K-pop culture. Saya sudah melakukan ini sejak masih menulis di akun lama.
Sebagai penutup...
Have a Bebeb Hina.
Yudhistira Mahasena