Bismillahirrahmanirrahim.
Hari ini, tanggal 2 Oktober 2023, saya akhirnya mendapat kesempatan untuk menonton film "Petualangan Sherina 2" di bioskop Cinema XII, D'Botanica (dulu Bandung Trade Center atau BTC). Film ini mencapai 200.000+ penonton saat tayang perdana di bioskop pada tanggal 28 September lalu. Dan jumlah penontonnya pasti akan bertambah setiap hari.
Seperti film "Petualangan Sherina" pertama, film ini diproduksi oleh Miles Films. Film ini masih diproduseri oleh Mira Lesmana dan disutradarai oleh Riri Riza. Yang istimewa di film ini adalah, Sherina Munaf selaku pemeran utama film ini tidak hanya menulis semua lagu pengisi soundtrack-nya, tetapi juga sekaligus meneruskan gurunya, mendiang Om Elfa Secioria, sebagai music director. Sebelumnya Om Elfa memang menjabat sebagai music director film "Petualangan Sherina" pertama sekaligus komposer lagu-lagu di soundtrack filmnya. Film ini bergenre drama musikal.
"Petualangan Sherina 2" dibintangi oleh Sherina Munaf, Derby Romero, Chandra Satria, Ardit Erwandha, Randy Danistha, Kelly Tandiono, Isyana Sarasvati, dan menandai debut penyanyi remaja Quinn Salman sebagai aktris. Quinn berusia 13 tahun dan melejit lewat lagu "Tiba-tiba" pada tahun 2022.
Begini ceritanya. Mengambil latar waktu 23 tahun setelah peristiwa di film "Petualangan Sherina" pertama, Sherina Melodi Darmawan (Sherina Munaf) yang kini berusia 33 tahun menikmati pekerjaannya sebagai seorang jurnalis di sebuah stasiun TV swasta di Jakarta, Nex TV. Dia memiliki seorang sahabat, juru kamera yang selalu setia menemaninya ke mana saja, Arya (Ardit Erwandha).
Suatu hari, Sherina mendapat tugas untuk meliput tentang Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss. Tugas itu membuatnya gembira, karena Sherina belum pernah ke luar negeri sebelumnya. Akan tetapi, kegembiraan itu berubah karena Pak Ilyas, bos Sherina, mendadak mengubah penugasan. Pasalnya, yang ditugaskan meliput Forum Ekonomi Dunia adalah Herman, sesama jurnalis Nex TV yang merupakan keponakan Pak Ilyas. Sedangkan, Sherina ditugaskan melakukan liputan eksklusif tentang pelepasliaran orangutan di Kalimantan. Hal itu membuatnya kecewa.
Hari berikutnya, Sherina berangkat ke Kalimantan, tentu saja ditemani Arya. Sesampainya di Oukal, sebuah tempat pelestarian orangutan di hutan lepas Kalimantan Tengah, betapa terkejutnya Sherina ketika mengetahui manajer proyek pelepasliaran orangutan tersebut adalah sahabat masa kecilnya, Sadam Ardiwilaga (Derby Romero). Mereka berpelukan melepas rindu.
Sementara itu, di Jakarta, seorang wanita berpakaian nyentrik bernama Ratih (Isyana Sarasvati) bosan dengan kehidupannya yang hanya memelihara kucing, yang membuatnya kesal karena diledek kampungan oleh teman-temannya di sosial media. Satu-satunya hal yang dia inginkan adalah satwa langka yang eksotis sebagai hadiah ulang tahun pernikahannya dengan sang suami, Ferdi Syailendra (Chandra Satria).
Kembali ke Kalimantan, Sadam menunjukkan Sherina dua orangutan yang dia asuh di Oukal: Hilda dan anaknya, Sayu. Mereka juga akan dilepas liar keesokan paginya, yang mana peristiwanya akan diliput oleh Nex TV. Kejadian tersebut tentu saja direkam oleh Arya sang kameramen.
Tanpa sepengetahuan Double S, ada komplotan penjahat yang ditugaskan untuk menculik orangutan. Mereka adalah Dedi (Randy Danistha) dan anak-anak buahnya, Abas, Jimi, dan Tito. Oleh Tito, Hilda ditembaki panah penenang hingga pingsan, dan Sayu dimasukkan ke dalam kandang kecil. Hal itu diketahui oleh Sindai (Quinn Salman), anak perempuan berusia 11 tahun yang pertama kali menemukan Hilda dan Sayu serta menyelamatkan mereka dari kebakaran hutan oleh pihak tidak bertanggung jawab.
Setelah itu terjadi, salah satu staf Oukal memberitahu Sadam bahwa dia menemukan Hilda pingsan (sepertinya dibius), dan dia tidak menemukan Sayu. Oleh Sadam, Sherina disuruh diam di tempat bersama Arya. Tetapi, dengan sikapnya yang keras kepala, Sherina mengotot ingin mengejar Dedi dan anak-anak buahnya. Mereka kabur dengan perahu. Sherina dan Sadam mengejar mereka.
Sesampainya di daratan, Sherina dan Sadam mencari tempat berlindung di sebuah gudang kosong. Namun, mereka dikunci oleh Abas, Jimi, dan Tito. Di sinilah Double S mengingat kembali peristiwa yang menyebabkan mereka terpisah 10 tahun. Pasalnya, Sherina dan Sadam satu sekolah dari SD hingga SMP di Bandung, lalu pindah berbarengan ke Jakarta saat SMA. Namun, sejak Pak Ardiwilaga, ayah Sadam, meninggal dunia karena sakit, Sadam jadi depresi, marah, dan merasa kehilangan arah tujuan hidup. Dia melampiaskan amarahnya terhadap kematian ayahnya dengan berkelana keliling Indonesia. Dan sepeninggal Pak Ardiwilaga, Bu Ardiwilaga (Ratna Riantiarno) dan kakak-kakak Sadam pindah ke Australia. Sadam tidak ikut, dan dia hidup sendirian di Jakarta.
Adapun sebagaimana diceritakan di awal film, Sherina masih tinggal dengan orang tuanya, Pak Darmawan (Mathias Muchus) dan Bu Darmawan (Ucy Nurul). Pak Darmawan sudah pensiun dari pekerjaannya sebagai insinyur pertanian (yang mana di film pertama sempat bekerja di pasar swalayan), sedangkan Bu Darmawan yang kini mantap berhijab masih menulis lagu.
Sambil mengingat kembali kisah masa muda mereka, bintang tengah bersinar di malam hari. Kalimantan memang jarang dilanda polusi cahaya, jadi melihat bintang di sana terasa mudah. Sherina teringat, Sadam pernah berbicara kepadanya bahwa jika melihat bintang itu bagaikan melihat masa lalu. Jadi, ketika melihat bintang di langit Kalimantan, Double S sedang menelusuri kembali masa lalu mereka, di Observatorium Bosscha, Lembang, Bandung, rumah lama mereka. Di sinilah bunga cinta bermekaran di antara Double S. Bintang seakan menghiasi dan menjadi saksi perjalanan mereka yang sempat terhenti.
Keesokan paginya, Double S kembali mencari cara untuk membebaskan diri dari gedung. Saat itu, Pingkan (Kelly Tandiono), seorang assassin yang sekaligus bodyguard bagi Ratih dan suaminya, Ferdi, mengetahui bahwa Dedi cs sudah memegang Sayu untuk diserahkan ke Ratih di Jakarta. Pertarungan antara Double S dan Dedi cs berlangsung sengit. Double S menang, tetapi Pingkan berhasil merebut Sayu. Kejadian itu dilihat oleh polisi hutan.
Setelah kejadian tersebut, sekembalinya ke Oukal, Double S bertengkar hebat. Sadam menyalahkan sikap keras kepala Sherina yang membuatnya kehilangan pekerjaan. Mereka pun putus. Sherina kembali ke Jakarta dengan penuh kesedihan, dan kembali bekerja di Nex TV. Saat sedang bekerja, Sherina kembali mencari tahu soal Ferdi Syailendra. Ternyata Ferdi adalah pemburu liar dan berburu satwa liar di seluruh dunia untuk dijadikan pajangan. Semua dia lakukan hanya agar Ratih, sang istri, menang wibawa. Dan saat itu Ferdi dan Ratih akan melangsungkan pesta ulang tahun pernikahan mereka di rumah mereka yang besar.
Malam itu, Sherina diantar Arya ke rumah Ferdi Syailendra. Ternyata Sadam ada di sana juga. Dia sudah tahu soal Pingkan mencuri Sayu. Double S pun berbaikan dan menyusup ke pesta ulang tahun pernikahan Ferdi dan Ratih. Mereka berkelahi hebat dengan Pingkan. Double S menang, Pingkan dimakan puma (sejenis kucing besar asal Amerika Latin) peliharaan Ratih, dan Ferdi serta Ratih dipenjara atas kasus pencurian orangutan.
Pada akhirnya, liputan khusus dari Kalimantan tayang di Nex TV. Pak dan Bu Darmawan bangga melihat putri tunggal mereka masuk televisi. Tentunya mereka juga bangga melihat calon menantu mereka punya pekerjaan yang mulia, melindungi satwa liar.
Double S pun menikmati kencan mereka di Kepulauan Seribu sebagai hadiah atas usaha mereka. Petualangan baru menanti mereka di masa depan...
Pesan moral:
1. Rumah manusia bukanlah tempat untuk satwa liar yang dilindungi.
2. Jangan keras kepala jika ingin meraih impian atau cita-cita.
Sekarang, seperti biasa, sebagai pecinta K-pop culture, bagaimana jika film "Petualangan Sherina 2" diadaptasi ke dalam bentuk K-movie? Saya pernah menulis artikel tentang jika film  "Petualangan Sherina" pertama diadaptasi menjadi K-movie ketika masih menulis di akun lama. Saya akan melakukan yang sama untuk "Petualangan Sherina 2".
Dan pemerannya adalah:
1. Arin dari Oh My Girl sebagai Sherina M. Darmawan
2. Seo Kangjun sebagai Sadam Ardiwilaga (gampang sekali)
3. Dawon dari SF9 sebagai Arya (percayalah when I say semua anggota SF9 berbakat akting. Dawon dan Arya sama-sama suka melucu)
4. Kang Hodong sebagai Ferdi Syailendra
5. Hyolyn sebagai Ratih Syailendra
6. Seola dari WJSN sebagai Pingkan
7. Mingi dari Ateez sebagai Dedi
8. HAON sebagai Abas
9. Big Naughty sebagai Jimi
10. BE'O sebagai Tito
11. Kal Sowon sebagai Sindai
12. Won Bin sebagai Pak Darmawan
13. Lee Jiah sebagai Bu Darmawan
Sherina di film pertama dan film kedua tiada ubahnya, masih awet imut dan ceria. Jika Sherina kecil diperankan oleh Sieun dari STAYC, maka Sherina dewasa akan diperankan oleh Arin dari Oh My Girl. Walaupun telah menginjak usia 24 tahun, Arin masih kelihatan cantik dan imut seperti saat debut. Kulitnya yang lembut seperti bayi menambah keimutan wanita bernama lahir Choi Yewon pada 18 Juni 1999 ini. Arin juga berbakat akting. Percayalah when I say Oh My Girl isn't all visuals.
Dan jika saya menjatuhkan pilihan kepada Kyungjun dari The New Six (TNX) sebagai pemeran Sadam kecil, maka Sadam dewasa akan diperankan Seo Kangjun. Karena hanya Kangjun yang dapat memerankan Sadam dengan sikapnya yang semakin dewasa di "Petualangan Sherina 2", berbanding terbalik dengan sikapnya yang tukang bully namun manja di film pertama.
Bisa saja saya menjatuhkan pilihan kepada Lee Naeun dan Cha Eunwoo sebagai pemeran Double S (saya bahkan masih nge-ship mereka), tetapi itu terlalu gampang dan bagi saya mereka lebih cocok memerankan Cinta dan Rangga dari "Ada Apa dengan Cinta", yang juga diproduksi Miles Films. Doyoung dari NCT dan Kim Lip dari Loona juga lebih cocok memerankan Dilan dan Milea dari trilogi "Dilan 1990". Wooyeon dari woo!ah dan Intak dari P1Harmony? Terlalu muda. Kim Jiwon dan Ji Changwook? They do work, but them playing as Double S wouldn't be the same. Maka saya memantapkan pilihan kepada Arin dan Kangjun yang menjadi pemeran Double S di "Petualangan Sherina 2" versi adaptasi K-movie.
I was considering Chaehyun from Kep1er sebagai pemeran Sherina dewasa, tetapi saya menilai dia lebih cocok bermain di film bergenre crime pasca Juni 2024 nanti.
Untuk pemeran Arya, Ferdi, dan Ratih cukup self-explanatory, tetapi this one I shouldn't spend too much time with: Seola dari WJSN cocok memerankan Pingkan, si woman in black.
I was considering Yooyeon from TripleS, tetapi pada akhirnya saya menjatuhkan pilihan pada Seola karena hanya dia yang cocok dengan peran assassin. Belum lagi Yooyeon potong rambut pendek menjelang comeback TripleS-EVOLution pada tanggal 11 Oktober nanti, dan jujur saya SANGAT TIDAK SUKA. Yooyeon lebih cantik dan fresh dengan rambut panjang, dan itu pun dia terlalu imut untuk peran assassin seperti Pingkan. Seola lebih cocok dengan peran assassin karena dia cantik dan beraura dingin, dan bak kata pepatah, makin cantik wanita makin berbahaya. She looks like a cinnamon roll, but could actually kill you if she had an assassin role in a K-movie. Yooyeon? She looks like a cinnamon roll and IS a cinnamon roll. Sekali lagi, terlalu imut untuk peran assassin. Cewek berpipi lembut kelahiran 9 Februari 2001 ini lebih cocok dengan peran cewek sekolahan yang gemas dan berpacaran dengan cowok tampan nan tajir.
That was also the reason mengapa saya tidak menjatuhkan pilihan kepada Dawon dari WJSN sebagai pemeran Pingkan. Kendati cantik, berambut hitam panjang, berkulit sawo matang, dan tubuhnya seksi aduhai, dia kurang cocok untuk peran assassin. Dawon lebih cocok dengan peran polisi atau mata-mata.
Dedi dan komplotannya cocok diperankan Mingi, HAON, Big Naughty, dan BE'O. Entah mengapa K-rapper saya rasa cocok dengan peran penculik. Seganteng-gantengnya seorang Song Mingi, dia cocok dengan peran orang jahat.
Kal Sowon, aktris asal YG Entertainment yang melejit lewat perannya sebagai Yesung di "Miracle in Cell No. 7", dapat memerankan Sindai, si gadis hutan. Kandidat kuat lainnya ialah Yuna dari CSR, Yeham dari CSR, Youngeun dari Kep1er, Leeseo dari Ive, dan Chaewon dari CLASS:y, tetapi saya rasa hanya Sowon yang bagus memerankan Sindai. Dia sudah berpengalaman akting sejak kecil dan usianya kini 17 tahun.
Peran Pak Darmawan dan Bu Darmawan jatuh ke tangan Won Bin dan Lee Jiah. Saya hampir menjatuhkan pilihan kepada Yoo Seungho dan Lee Sungkyoung, tetapi mereka terlalu muda untuk memerankan orang tua Sherina di "Petualangan Sherina 2" versi K-movie. Won Bin dan Lee Jiah lebih cocok, mengingat tampang mereka yang awet muda seperti Pak dan Bu Darmawan. Om Mathias Muchus (pemeran Pak Darmawan) berusia 66 tahun dan masih terlihat segar serta awet muda.
"Petualangan Sherina 2" sudah tayang di bioskop sejak 28 September 2023.
Siap kembali bertualang dengan Double S sambil bernostalgia?
Tabik,
Yudhistira Mahasena
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H