Di akhir turnamen, Steve mencari informasi mengenai masa lalunya di Ruang Data Mishima Zaibatsu lewat komputer. Ketika sedang berkomputer, Steve mengetahui bahwa dia adalah hasil pembuahan in vitro dari sel telur Nina Williams, yang notabene adalah ibu biologisnya.
Berlanjut ke Tekken 5, Lei Wulong, seorang detektif polisi Hong Kong, membantu Steve menemukan bahwa dia sebenarnya adalah ciptaan Mishima Zaibatsu. Steve bersumpah akan membalas dendam. Saat itulah turnamen King of Iron Fist 5 diadakan, dan sang juara dunia masuk turnamen tanpa berpikir panjang. Steve berkata bahwa Mishima Zaibatsu tidak akan membuat monster lain seperti dia.
Steve memenangkan turnamen dan menghancurkan peralatan di laboratorium Mishima Zaibatsu tempat manusia hasil rekayasa dikandung. Dibakarnya laboratorium tersebut sebagai balas dendam.
Kisah Steve berlanjut di Tekken 6, di mana setelah menghancurkan lembaga penelitian Mishima Zaibatsu, dia menghilangkan rasa dendamnya yang sudah lama ada terhadap lembaga tersebut. Dia pun kembali menjalani kehidupannya sebagai seorang petinju dunia, bertanding sana-sini dan sering menang. Medali yang diperolehnya juga banyak.
Akan tetapi, sebagian besar pertandingan tinju yang diikuti Steve dibatalkan karena terjadi pecah perang di seluruh dunia akibat pertikaian antara Mishima Zaibatsu yang kala itu dipimpin Jin Kazama dan G Corporation yang dipimpin sang ayah, Kazuya Mishima. Steve pun kehilangan pekerjaan dan gairahnya, serta mengalami depresi.
Hingga suatu hari, Steve mendapat undangan untuk berlatih bersama dengan Marshall Law dan Paul Phoenix. Steve menyetujui undangan tersebut karena tertarik untuk belajar seni bela diri lain di luar tinju. Masuklah dia ke turnamen King of Iron Fist 6.
Di akhir turnamen, Steve, Law, dan Paul merayakan kemenangan mereka di sebuah rumah kecil. Mereka mendapat uang dari Mishima Zaibatsu. Awalnya Paul mengusulkan mereka membagi tiga uang turnamen, tetapi Steve menolak dan mengatakan pengalamannya ikut turnamen sudah menjadi penghargaan untuknya sendiri dan beranjak pergi.Â
Tanpa sepengetahuan Paul dan Law, salah satu kotak uang dari Mishima Zaibatsu mengandung bom, dan selang lima detik, mereka terkena percikan bom yang sangat panas.