Mohon tunggu...
I Putu Yudhi Permana Putra
I Putu Yudhi Permana Putra Mohon Tunggu... Akuntan - Falkutas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Mahasaraswati

Selanjutnya

Tutup

Money

Corona dan IHSG

23 Maret 2020   14:00 Diperbarui: 30 Maret 2020   09:44 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

I Putu Yudhi Permana Putra/1802622010074

Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mahasaraswati Denpasar.

 COVID-19 atau lebih dikenal dengan virus corona merupakan virus yang menyerang sistem pernapasan manusia. Belakangan ini semakin menyebar di Indonesia dan berhasil membuat hampir semua warga negara merasa panik dan khawatir. 

Virus ini akan mengancam perekonomian global, termasuk Indonesia, jika masih belum ada jalan keluar untuk mengatasi permasalahan ini. Penyebaran virus corona yang semakin meluas membuat IHSG semakin melemah.

Apa itu IHSG?

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah rata-rata nilai saham yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan merupakan komponen penting yang wajib digunakan dalam memantau pergerakan harga saham di Indonesia. 

Akibat adanya pasien postitif virus corona yang semakin banyak di Indonesia, sepanjang minggu ini, IHSG terus melemah di bawah level 5.000. Pada Senin, 16 Maret 2020, IHSG ditutup di level 4.907,57. Pada penutupan perdagangan Jumat, 20 Maret 2020, IHSG ditutup di level 4.194,94.

Menurut Direktur Anugerah Mega Investama, Hans Kwee dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu 21 Maret 2020, mengatakan virus corona masih menjadi faktor utama dibalik menurunya IHSG sejak awal tahun 2020. Melihat tekanan pada pasar Amerika, perkiraan IHSG berpeluang kembali tertekan turun dengan support di level 3.918 sampai 3.686 dan resistance di level 4.238 sampai 4.900.

Walaupun mengalami tekanan di awal pekan, Hans memprediksi pada akhir pekan IHSG dapat kembali naik terbatas. Pelaku pasar harus tenang jangan panik dan tetap rasional. Lakukan akumulasi beli bagi investor yang punya jangka waktu investasi lebih dari satu tahun.

Penyebaran virus corona yang semakin cepat membuat ketidakpastian meningkat yang mengakibatkan perlambatan ekonomi karena jual beli jadi terhambat. Apabila terus berlanjut kedepannya diprediksi berpotensi terjadi resesi global.

Meski IHSG mengalami penurunan, bukan berarti berhenti untuk melakukan investasi. Investasi adalah suatu aktivitas penanam modal dalam jangka panjang yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan atau meningkatkan nilai investasi. Jadi kita harus melihat kedepannya bukan pada kondisi saat ini yang masih panik karena adanya virus corona.

Jangan panik dan resah, lalu terburu-buru menjual atau melepas portofolio investasi yang kamu punya. Siapa tahu, investasi yang kamu pertahankan memberikan keuntungan dua kali lipat dalam beberapa tahun mendatang. Investasi tetap bisa dilakukan dengan membeli saham-saham perusahaan yang harganya sudah terdiskon, tetapi memiliki fundamental yang bagus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun