I Putu Yudhi Permana Putra/1802622010074
Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mahasaraswati Denpasar.
 COVID-19 atau lebih dikenal dengan virus corona merupakan virus yang menyerang sistem pernapasan manusia. Belakangan ini semakin menyebar di Indonesia dan berhasil membuat hampir semua warga negara merasa panik dan khawatir.Â
Virus ini akan mengancam perekonomian global, termasuk Indonesia, jika masih belum ada jalan keluar untuk mengatasi permasalahan ini. Penyebaran virus corona yang semakin meluas membuat IHSG semakin melemah.
Apa itu IHSG?
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah rata-rata nilai saham yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan merupakan komponen penting yang wajib digunakan dalam memantau pergerakan harga saham di Indonesia.Â
Akibat adanya pasien postitif virus corona yang semakin banyak di Indonesia, sepanjang minggu ini, IHSG terus melemah di bawah level 5.000. Pada Senin, 16 Maret 2020, IHSG ditutup di level 4.907,57. Pada penutupan perdagangan Jumat, 20 Maret 2020, IHSG ditutup di level 4.194,94.
Menurut Direktur Anugerah Mega Investama, Hans Kwee dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu 21 Maret 2020, mengatakan virus corona masih menjadi faktor utama dibalik menurunya IHSG sejak awal tahun 2020. Melihat tekanan pada pasar Amerika, perkiraan IHSG berpeluang kembali tertekan turun dengan support di level 3.918 sampai 3.686 dan resistance di level 4.238 sampai 4.900.
Walaupun mengalami tekanan di awal pekan, Hans memprediksi pada akhir pekan IHSG dapat kembali naik terbatas. Pelaku pasar harus tenang jangan panik dan tetap rasional. Lakukan akumulasi beli bagi investor yang punya jangka waktu investasi lebih dari satu tahun.
Penyebaran virus corona yang semakin cepat membuat ketidakpastian meningkat yang mengakibatkan perlambatan ekonomi karena jual beli jadi terhambat. Apabila terus berlanjut kedepannya diprediksi berpotensi terjadi resesi global.
Meski IHSG mengalami penurunan, bukan berarti berhenti untuk melakukan investasi. Investasi adalah suatu aktivitas penanam modal dalam jangka panjang yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan atau meningkatkan nilai investasi. Jadi kita harus melihat kedepannya bukan pada kondisi saat ini yang masih panik karena adanya virus corona.