KELOMPOK PSIKOLOGI MANAJEMEN - IB :
- Anis Sugiharti               20131090
- Endra Eko Cahyono           20131091
- Raffly Brianta Dehan          20131092
- Candra Bayu Suwito          20131095
- Dian Taufik Febrianto         20131096
- Dimas Septian Abdya Raysi    20131097
- Evi Astuti                         20131098
- Novitha Yuliati              20131100
- Rudi Suryadinata             20131101
- Tatri Ambar Uni             20131102
- Yudhi Prasetyo              20131103
KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DI ERA BISNIS POST COVID19
Oleh : Prof Dr. Fendy Suhariadi, MT
Pada manajemen akan mengalami krisis, tipe-tipe krisis dibagi menjadi 2 yaitu
- Nonphysical Damage Crises
- Physical Damage Disasters
Prinsip utama manajemen krisis :
- Tangani secara cepat
- Tentukan faktanya (akurat)
- Ceritakan kisahnya
- Perbaiki masalahnya (konsisten)
Ada 3 pendekatan penyelesaian krisis yaitu :
1. Level Individu :
- Menggunakan pendekatan Human Behavior
- Human perception, mulai dari sensasi, persepso sampai pada memory
- Informational processing
- Goal setting
- Stress management
2. Level Kelompok
- Perusahaan/organisasu selayaknya membentuk team atau biasanya disebut dengan crisis management team :
- Siapa anggotanya, siapa pemimpinnya, siapa yang jadi jubirnya?
- Pemahaman terhadap situasi krisis harus sama meskipun ide berbeda-beda
- Value setiap anggota tim selayaknya sama dan tidak boleh ada kepentingan politis
- Mengembangkan crisis management plan and execute
- Command centre untuk keputusan yang segera dan urgent
3. Level Organisasi
Pendekatan level organisasi memfokuskan pada safety dari organisasi sehingga :
- Budaya safety harus menjadi DNA Organisasi
- Mengembangkan strategi penyelamatan organisasi secara segera
- Mengembangkan Learning Organisasi atas persoalan Safety Organisasi
Pemimpin ada di depan yang memberikan perintah agar pekerjaan sesuai dengan apa yang dituju dan memberikan semangat untuk meningkatkan kinerja, sehingga memerlukan tipe kepemimpinan yang kuat, konservatif, dan dipatuhi oleh para anggota.
Dimanakah letak pemimpin? Apakah dibelakang, ditengah atau didepan. Seorang pemimpin bisa dimana saja sesuai dengan situasi dan kondisi.
Dalam konsep kepemimpinan sesuai dengan istilah jawa "ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri Handayani" yang mempunyai arti "di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat, di belakang memberi dorongan"
Di depan memberi contoh
Pemimpin harus menjadi panutan yang bisa dicontoh oleh anggotanya, memberikan arah kemana seluruh organisasi atau tim melangkah, apa yang ingin dicapai, atau seperti apa pada akhirnya organisasi atau perusahaan yang dia pimpin untuk mencapai tujuan.
Di tengah memberi semangat
Dalam organisasi pemimpin memberikan semangat motivasi, mengayomi, dan manjaga kekompakan sehingga pemimpin membaur dengan para anggota juga menerima kritik dan saran dari anggotanya.
Di belakang memberi dorongan
Pemimpin di belakang memberikan dorongan, dukungan dan kepercayaan kepada anggotanya dalam melaksanakan tugasnya dengan cukup memberikan arahan bagaimana caranya dalam menyelesaikan tugas tersebut dan para anggota yang akan melaksanakannya sampai selesai.
Seorang pemimpin yang baik harus bisa menempatkan diri dan peka terhadap lingkungan sekitar. Pemimpin harus bisa menempatkan diri di depan untuk memberikan teladan, di tengah untuk memberikan semangat, dan di belakang untuk memberikan dorongan, demi tercapainya suatu tujuan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H