JIka melihat hasil berbagai survei yang masih bisa diperdebatkan secara argumentatif atas hasil dan interpretasi kesimpulan temuan penelitian, terdapat setidaknya masih terdapat ruang yang terbuka sebagai celah, (i) besaran pemilih yang belum menentukan pilihan, (ii) jumlah dari pemilih yang belum mantap memilih dan masih mungkin berpindah pilihan, (iii) margin error dari kelemahan penelitian, hingga (iv) kemampuan mobilisasi pemilih untuk sampai pada bilik pemilihan dan menjatuhkan pilihan.
Seluruh potensi kemungkinan tersebut, bahkan tidak dapat dibatalkan dengan cara rekayasa yang sistematis, masif dan terstruktur sekalipun, terutama jika prosesnya transparan menghilangkan ruang gelap yang mungkin terjadi serta melibatkan partisipasi publik sebagai pengawas.
Di lain sisi, keberhasilan proses pemilu hanya akan membawa dampak secara nyata bila semua elemen dari para pihak yang bertanding mau mengambil jalur negarawan, serta tidak bertindak manipulatif ala Machiavellian dengan menghalalkan segala cara demi kekuasaan.
Sekali lagi, seluruh rangkaian kegiatan demokrasi ini hanya akan menjadi kemenangan bersama, bila kita semua mampu dan mau mengisi seluruh prosesnya dengan mengedepankan nilai etika serta moralitas sebagai unsur terpenting, tentu pilihan itu terletak pada lubuk hati diri Anda yang paling dalam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H