Di saat riak gelombang tersebut terjadi, maka kebutuhan akan pemimpin yang memiliki kemampuan adaptif dan lincah serta penuh visi menjadi diperlukan.Â
Kriteria penting dari kepemimpinan adalah moralitas dan integritas, di dalamnya memuat kapasitas plus kompetensi guna merumuskan solusi.
Pemimpin jelas bukan merujuk pada satu sosok individu, seolah tanpa memandang kurang lebihnya, melainkan kumpulan kriteria kualitas.Â
Bila demikian, kita akan terlepas dari jebakan untuk mendukung membabi buta pada figure tertentu, yang bisa jadi belum memperlihatkan karakter dasarnya.
Sang Pemimpin Politik
Lalu bagaimana mendefinisikan peran kepemimpinan politik untuk sektor kesehatan? Singkatnya diperlukan komitmen yang lebih dari sekedar memadai, melainkan yang bersungguh-sungguh untuk bisa menempatkan persoalan kesehatan sebagai fokus agenda kerja.
Selama ini, pada setiap pesta demokrasi, sirkulasi kepemimpinan hanya berorientasi pada pencapaian fisik.Â
Pembangunan infrastruktur jauh melampaui kepentingan pembangunan manusia. Pilihan tema pembangunan dibentuk sebagai modal pemilihan periode selanjutnya, meninggalkan elemen manusia.
Merujuk penelitian yang dirilis Komisi Lancet, 2015, dalam proyeksinya atas kebutuhan pemenuhan tindakan bedah di seluruh dunia, sesungguhnya menjadi sebuah bagian dari upaya yang serius, untuk menerjemahkan agenda kesehatan, kesejahteraan dan pembangunan ekonomi suatu negara.
Hal yang serupa juga disampaikan pada hasil kajian Quan Lu, dkk, 2020 terkait respon kebijakan sosial pada krisis Covid-19 di China.
Bahwa keberhasilan untuk mereduksi penularan pada periode pandemi menjadi langkah strategis yang dilakukan sebagai bentuk intervensi, guna memastikan terpenuhinya jaminan kesejahteraan bagi publik.