Mohon tunggu...
Yudhi Hertanto
Yudhi Hertanto Mohon Tunggu... Simple, Cool and Calm just an Ordinary Man

Peminat Komunikasi, Politik dan Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Stigma di "Ludah Api" Pejabat

5 Oktober 2020   14:20 Diperbarui: 5 Oktober 2020   14:24 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Menggunakan asumsi sedemikian, maka hal yang perlu dilakukan adalah memastikan tidak terjadi hal buruk terjadi, sebagai upaya mitigasi risiko. Prinsipnya dalam ilmu kedokteran sebagai primum non nocere atau jangan merugikan -do no harm. Dibanding berspekulasi tentang untung-rugi mengcovidkan pasien, dengan potensi penularan wabah dan kematian, sebaiknya para pemangku kuasa serta kebijakan mengkonsentrasikan diri pada tugasnya dalam menguatkan kapasitas dan kompetensi mengatasi pandemi, berbekal sarana dan prasarana yang mumpuni.

Laju akumulasi pertambahan harian kita stabil di angka 3.000 kasus perhari, dengan total penderita sudah mencapai lebih dari 300.000 pasien, dengan tingkat kematian di atas 10.000 jiwa. Indonesia berada diperingkat 22 versi worldometer, dari 216 negara di dunia yang terjangkit infeksi virus Covid-19. Penting mengingat pesan Dr Tedros Adhanom selaku Dirjen WHO, we are still in the midst of the danger and leaders need to lead. 

Para pemimpin harus membawa arah kepemimpinan pada upaya mencapai tujuan dan harapan, agar mampu terbebas dari pandemi. Menumbuhkan kekuatan dan kebersamaan, dan bukan sebaliknya justru memunculkan potensi konflik di tengah publik. Sekaligus harus segera berbenah, menata ulang model komunikasi yang mampu menciptakan spirit kolaborasi serta kemauan bekerjasama mengatasi pandemi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun