Kemenangan Bersama
Dalam pandangan Tedros, terdapat hal penting yang perlu segera dilakukan sebelum datangnya vaksin dan obat sebagai penangkal wabah, yakni keterhubungan para pemimpin dan publik yang dipimpin, dalam suatu relasi saling terkait. Bentuk hubungan tersebut harus disandarkan atas rasa saling percaya untuk mencapai suatu harapan bersama yang lebih baik paska pandemi.
Sekurangnya Tedros menyebut, (i) para pemimpin harus segera mengambil langkah-langkah nyata yang konkrit dan serius dalam menghadapi pandemi, dan (ii) publik mulai mengadaptasikan diri penuh kesukarelaan pada situasi dan standar yang baru. Hal tersebut menjadi satu kesatuan yang saling mempengaruhi. Prinsip utamanya, terbangun kemauan untuk bersama melewati periode yang sulit ini.
Menariknya, kajian Edward Aspinall, 2014, Health care and democratization in Indonesia, dalam konsep kesehatan dan reformasi kehidupan politik di Indonesia, mengungkapkan bahwa proses menuju negara yang mengadopsi nilai kesejahteraan termasuk penguatan di dalam sistem pelayanan kesehatan, dibayang-bayangi paradoks terjadinya penyelewengan kepentingan publik.
Boikot oleh elit dan penyimpangan itu terjadi, terlihat melalui berbagai kasus korupsi yang memperdagangkan pengaruh kekuasaan. Namun begitu, tidak dipungkiri bila fase demokratisasi membuka peluang terjadinya proses transparansi dan partisipasi publik yang membuka ruang gelap itu menjadi terbuka. Hal ini harus dijaga agar panggung gelap transaksi kekuasaan semakin dibatasi.
Di bagian akhir, pandemi benar-benar membuka mata kita untuk segera berbenah. Sektor kesehatan yang selama ini tersisih dari pembangunan fisik, meski selalu menjadi bagian dari kampanye politik populer, ternyata belum benar-benar bisa mewujud secara nyata.Â
Kepedulian akan kepentingan untuk menguatkan sistem ketahanan kesehatan kita harus di tata ulang, agar hakikat manusia yang sehat dan sejahtera menjadi tujuan bersama, dan kita menjadi pemenang melawan pandemi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H