Mohon tunggu...
Yudhi Hertanto
Yudhi Hertanto Mohon Tunggu... Penulis - Simple, Cool and Calm just an Ordinary Man

Peminat Komunikasi, Politik dan Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mahakarya Tangan-tangan Manusia

31 Maret 2020   01:46 Diperbarui: 31 Maret 2020   01:40 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal ini menjadi kebiasaan yang sejak dahulu diajarkan melalui pengasuhan orang tua. Kini, gerakan mencuci tangan naik level. 

Terkategori sebagai langkah strategis mengatasi penularan wabah. Dengan begitu kita menjadi lebih sering mencuci tangan, menjaga kebersihan diri.

Gerakan "cuci tangan" dan "bersih-bersih" juga terjadi secara konotatif bagi para pemegang kekuasaan. Mereka ingin tangannya terlihat bersih, meski kotor.

Sarung Tangan

Thanos, dalam film Marvel, memakai sarung tangan guna menempatkan "akik sakti". Agar jentik jarinya bisa terpenuhi dan terjadi. Menjadi penguasa bumi.

Sarung tangan ini menjadi langka, dan berubah sebagai masalah. Merupakan bagian dari Alat Pelindung Diri-APD tenaga medis berhadapan dengan pandemi.

Hebatnya, APD lokal diimpor, sementara kita gelagapan ketika berhadapan dengan periode tanggap darurat dari bencana non alam. Kekurangan APD. Tenaga medis bertempur, minim sarana.

Turun Tangan

Ketika problematika pandemi menjalar ke seluruh penjuru negeri. Maka soal ini bukan hanya soal sebagian dari sebagian yang lain, tetapi menjadi masalah bersama.

Bila demikian, maka seluruh pihak yang menjadi warga negeri wajib turun tangan, bahu membahu, bergotong royong meringankan penderitaan bersama.

Jangan tanya apa yang negara telah berikan, karena itu pula mungkin kita jangan banyak berharap. Tetapi tanyakan apa kontribusi terbaik yang bisa kita lakukan, bagi sesama. Ilustrasi ini teramat patriotik. Bahkan meski nir peran negara sekalipun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun