Justru bila semua institusi pelayanan memaksakan diri melakukan pelayanan tersebut, potensi penularan bagi entitas rumah sakit dan publik menjadi semakin mudah terjadi. Hal ini perlu dicegah melalui proses akses rujuk pasien ke pusat fasilitas rujukan. Jadi pernyataan yang viral tentang penolakan terbantahkan.
Hal terpenting lain, adalah edukasi penentuan derajat pasien. Ketika semua orang merasa perlu memeriksakan diri, sementara terdapat keterbatasan perangkat terkait unit test, maka disarankan dalam indikasi dasar, dengan kategori minimal, yakni tanpa riwayat dari luar negeri, tanpa demam, tanpa pernah kontak dengan pasien positif Corona, sebaiknya melakukan isolasi mandiri di rumah.
Butuh Berbenah
Pada podcast itu, Jubir Covid-19 sudah mengakui bila situasi kali ini tidaklah mudah. Fungsinya saat ini adalah mengatur informasi. Dengan begitu, sudah seharusnya, pada periode kritikal, guna mengatasi masalah bersama, kita perlu membangun kekuatan bersama dan mencari solusi bersama. Bukan sebaliknya.
Berkaca dari kejadian ini, sudah sepantasnya dilakukan perbaikan pola komunikasi publik. Meyakinkan bahwa ada penanganan yang serius, tidak hanya mencari celah kekurangan. Justru membangun kemauan semua pihak, termasuk publik untuk peduli dan berkontribusi.
Tenaga medis dan institusi pelayanan kesehatan saat ini adalah garda terdepan. Ibarat situasi perang di sebuah medan perang, tanpa senjata yang mumpuni, mustahil peperangan akan dimenangkan. Kecuali Rambo.
Sehingga terdapat risiko, bila tenaga medis tidak dibekali sarana perlindungan yang cukup dalam melayani. Jangan dengan mudah bilang bahwa itu risiko profesi, toh secara terbalik kematian juga adalah risiko kehidupan. Persiapan antisipasi harus dioptimalkan.
Podcast itu memperlihatkan kejujuran dengan terang benderang bahwa memang kita butuh berbenah. Masih ada waktu, untuk melakukan perbaikan. Kunci utamanya adalah mendorong hal-hal positif bagi terbentuknya kohesi sosial serta kepercayaan publik -public trust, atas langkah-langkah yang tengah dipersiapkan serta telah dilakukan.
Jangan sampai, situasi yang sudah sulit, semakin tambah diperkeruh dengan pola komunikasi yang keliru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H