Mohon tunggu...
Yudhi Hertanto
Yudhi Hertanto Mohon Tunggu... Penulis - Simple, Cool and Calm just an Ordinary Man

Peminat Komunikasi, Politik dan Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Umat di Era Disrupsi

6 Juni 2019   05:44 Diperbarui: 6 Juni 2019   05:49 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memahami generasi baru yang berbeda ini dalam proyeksi masa depan, adalah keharusan. Setidaknya hal itu pula harus dicerminkan dalam konteks pengelolaan sosial politik di abad digital. Pemerintah terpilih, jelas harus memiliki komitmen untuk merangkul lebih erat.

Secara spesifik, millenials terlihat berada dalam banyak ambigu. Nampak pasif untuk urusan sosial politik secara langsung, tetapi sesungguhnya update dengan isu-isu sosial politik secara digital. Terlihat dalam kesendirian, meski aktif dalam kegiatan komunitas maya. Karakteristiknya unik.

Umat Terdigital
Pada bahagian penutup, Khatib mengingatkan bahwa perlu melakukan penyaringan informasi agar tidak mudah terpapar informasi palsu dan bohong alias hoax, serta ancaman radikalisme online. 

Akses internet yang semakin mudah, memang menghadirkan keberlimpahan informasi yang tidak terbendung. Umat harus kembali ke dasar paling utama, yakni untuk mampu mengendalikan diri, sekaligus melakukan pembelajaran kembali, melalui proses telaah secara teliti.

Pada kajian (Skinner, 2019) maka manusia memang telah masuk dalam algoritma komputasi, dari manusia konvensional yang beradab dan bersosialisasi, kini menjadi manusia yang terdigitalisasi yang bergerak berdasarkan alur kontinu stimulus-respon digital.

Jika dikaitkan dengan potensi digital, maka situasi abad teknologi dan informasi ini, menghadirkan tantangan berganda bagi kemanusiaan. Ada peluang, sekaligus dampak atasnya. Pertama: tantangan atas gelombang digital, dan Kedua: tantangan untuk mempertahankan kemanusiaan.

Secara keseluruhan, Ramadhan kali ini diakhiri dengan mengikis ketamakan, mengendalikan diri, mereduksi kesombongan. Peluang digital berjalan seiring dengan hal tersebut, umat manusia akan mampu mencapai kemajuan yang tidak terbayangkan dari berbagai episode peradaban sebelumnya, dengan syarat utama mampu berbagi mengatasi kerakusan kepentingan pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun