Seolah tiada henti, setelah polemik penetapan pasangan capres-cawapres, kini soal penentuan tim pemenangan, termasuk pengajuan nama ketua dan struktur pun menjadi pembahasan yang hangat.
Maklum saja, periode tahun politik memang menjadi magnet berdaya tarik tinggi. Para elit berusaha memanfaatkan momentum tersebut, untuk mencari panggung, bahkan lebih dari itu bisa saling berebut panggung.
Menjadi menarik melihat pergulatan disekitar hal tersebut, karena sejumlah nama disebut menjadi pelengkap strategis dalam kedudukan sebagai ketua tim pemenangan bagi kedua kubu.
Setidaknya beberapa kriteria dijadikan sebagai dasar dalam pencarian sosok ketua tim kampanye pemenangan, diantaranya:
Pertama, sosok yang identifikasinya harus dapat membentu memperkuat amplifikasi pesan atas karakter yang dibangun oleh pasangan calon, memiliki kesamaan citra. Kedua, figur terpilih menjadi bagian pelengkap dari kombinasi kandidat yang diusung, mempertegas keragaman dari pesona kontestan.
Ketiga, kehadiran tokoh tersebut nantinya memberi daya dukung kerja yang maksimal dalam pengorganisiran pemenangan. Termasuk mampu memberi dampak bagi kontribusi elektabilitas pasangan calon.
Cukupkah demikian? Tentu saja dalam kerangka pemikiran partai-partai peserta koalisi tidak akan terlalu sederhana seperti itu, ada beberapa faktor pertimbangan lain yang harus diukur, antara lain:
Pertama, menjadi representasi wajah partai, sehingga dapat mendorong popularitas ketokohan yang berkorelasi pada harapan dampak pertambahan perolehan suara partai. Kedua, memastikan figur yang terpilih sebagai ketua tim pemenangan baik melalui usulan partai ataupun tokoh independen tidak akan maju pada proses kontestasi selanjutnya.
Kombinasi diantara kepentingan koalisi dan tujuan internal masing-masing partai politik tidak mudah diformulasikan, kompromi mungkin menjadi jalan tengah.
Kini secara praktis belum ada tokoh yang dimunculkan, kubu petahana masih mengosongkan nama ketua tim pemenangan membuktikan proses tersebut berjalan alot, sementara itu pada kubu penanding meski nama ketua tim sukses sudah disebut tetapi masih membutuhkan kesepakatan bulat dari seluruh anggota koalisi.
Situasi ini adalah gambaran nyata kehidupan sosial politik kita hari-hari ini, apa maknanya?
Keterpinggiran Kita dan Publik
Politik bicara tentang kuasa dan kursi jabatan, sehingga secara praktis semua kalkulasi tindakan menuju dan mengarah pada hal tersebut. Kita kerap membandingkan hal tersebut dengan sikap kenegarawanan yang berbicara tentang kepentingan generasi bangsa dimasa depan.
Pada setiap agenda pemilu, publik tidak lebih menjadi populasi dalam hitungan jumlah suara, sementara suara aspirasinya justru kerap macet ditengah jalan.
Praktik politik yang terpisah antara etika dan kuasa mementingkan superioritas posisi, prinsip Machiavelli yang memberi ruang kebebasan dalam upaya pencapaian kekuasaan diterjemahkan dalam cara negosiasi serta kompromi segelintir elit.
Lantas politik tidak lepas dari aspek ekonomi, di dalamnya terjadi transaksi, pertukaran pengaruh berakhir dengan berbagi kuasa. Sementara publik hanya bisa terpana, menjadi objek penyerta.
Sulit membedakan baik dari buruk maupun kebenaran atas kebohongan, semuanya tampak sama, menjadikan publik hanya sebagai sekumpulan suara pendorong mobilitas politik, miskin partisipasi tetapi kaya akan kegaduhan.
Para elit dan partai politik seharusnya mampu tidak hanya merapatkan barisan pendukung semata, tetapi juga menguatkan entitas diri akan perspektif "kita" warga bangsa bukan sekedar "kami" atau hanya "saya".
Solusi atas persoalan bangsa ini, membutuhkan kerjasama dan kebersamaan seluruh pihak, mewujudkan "kekitaan", karena keberhasilan bukan hanya kerja seorang "saya".
Panggung terbesar kali ini terdapat di hati publik, dan upaya ke arah hal tersebutlah yang harus menjadi fokus perhatian serta konsentrasi tokoh juga tim pemenangan, bukan hanya sibuk dan asyik dengan urusannya sendiri!.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H