Masalah adalah bagian dari kehidupan dalam keseharian kita. Kita berpindah dari satu masalah ke masalah yang lain dalam hidup ini.
Lho kok banyak banget masalah? Lha iya dong, masalah itu ada agar kita mampu menggunakan akal sehat serta akal budi  untuk menuntaskannya.
Adakah hidup yang tidak bermasalah? Bisa jadi kondisi tanpa masalah itu tanda akhir kehidupan.
Terus bagaimana kita menuntaskan semua masalah kita? Apakah waktu kita cukup? Cukupkan berkeluh kesah, lalu ambil nafas dan mulai merenungkan akar persoalan yang kita hadapi.
Kutipan bijak mengatakan bila kita diberi waktu 60 menit dalam menyelesaikan soal, maka metode penyelesaian yang dilakukan adalah, menghabiskan 55 menit untuk mendefinisikan permasalahan secara tepat dan menyelesaikannya dalam kurun waktu 5 menit yang tersisa.
Maknanya, pengidentifikasian masalah berjalan seiring dengan perumusan solusi. Untuk dapat sampai pada pembentukan format penyelesaian, maka kita perlu memahami dengan benar atas masalah yang kita hadapi.
Problem terbesarnya, kita kerapkali berada dalam ketergesa-gesaan pada pengambilan keputusan, untuk segera menyudahi permasalahan.
Padahal seperti yang sudah diungkapkan diawal, bahwa hidup kita selalu ada dalam siklus yang berdinamika selaras dengan proses perubahan
Bertumbuh dan berkembang itu berarti berhadapan dengan persoalan serta permasalah baru. Sepatu yang kekecilan, baju yang lantas menyempit, adalah bagian masalah alamiah kita.
Kegagalan Memecah Masalah
Banyak hal yang membuat kita sulit untuk mencapai solusi atas persoalan. Hal yang paling mendasar, bila kita merasa tidak ada masalah, sementara respon lingkungan disekitar kita mengindikasikan adanya sebuah persoalan.