Mendapatkan informasi, membandingkan dan merasakan suatu produk, adalah urutan normal dari pola pembelian yang terjadi. Searching, browsing and Googling adalah realita saat ini, bahkan dilakukan lebih banyak dituang pribadi seperti kamar tidur.
Komunikasi pemasaran secara online memperbesar kapasitas saluran, bagi terciptanya paparan informasi produk kepada calon pelanggan. Dalam hal ini, agar berlangsung secara efisien, maka produsen harus terlebih dahulu membuat peta dari segmentasi sasaran yang dijadikan sebagai target pemasaran.
Termasuk diantaranya menetapkan positioning product dimana product diharapkan tidak hanya dikenali semata secara fisik, namun sekaligus ditempatkan secara mendalam dibenak pelanggan. Pola komunikasi dan interaksi online, baik berbasis website maupun sosial media dapat dijadikan sarana penjualan langsung, maupun tidak langsung. Skema push and pull bisa dilakukan, memanfaatkan Channel penjualan digital.
Apakah pola pemasaran ini akan menggantikan cara lama yang secara fisik harus berada dipasar? Jelas tidak, namun sekali lagi orientasi pemasaran adalah penjualan maka semakin besar potensi terjadinya penjualan tentu akan lebih baik dieksplorasi, karena dunia modern semakin terdigitalisasi dan semakin terkoneksi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H