Namun pitfall yang menjai titik krusial pelayanan ini akan sangat mungkin menjadi viral marketing akan brand image maskapai tersebut. Meski melakukan pembelian berulang dengan wajah bersungut, maka konsumen akan semakin teredukasi dan menjadi lebih bijaksana dan pintar dalam menjatuhkan pilihan dimasa yang akan datang.
Pada kerangka berpikir sedemikian, maka bangunan yang hendak dibentuk oleh korporasi tersebut sesungguhnya menjadi house of cards yang sangat mudah untuk runtuh, manakal angina perubahan berhembus, dan persaingan secara terbuka secara open air pada kesepakatan regional mendatang akan menciptakan tantangan bagi maskapai tersebut dalam memperbaharui dirinya.
Karena hakikat utama dalam industry yang berkesinambungan adalah membentuk kemampuan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan sebisa mungkin, selama mungkin dan sebaik mungkin, lebih dari sekedar penguasaan atas dominasi alat dan sarana semata. Semoga ini menjadi catatan yang harusnya bisa dipertimbangkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H