Sebagai pendatang baru, tentu Xiaomi adalah potensi persoalan bagi pemain lama diindustri smartphone. Dalam banyak kesuksesan yang dicatatkan Xiaomi tetap saja penguasaan teknologi akan berpihak pada pemilik pengetahuan dan pasar, oleh karena itu langkah Xiaomi untuk masuk ke pasar internasional terbilang tepat dalam meluaskan jangkauan.
Disisi yang lain, skema Flash Sale yang dilakukan dengan memanfaatkan saluran distribusi e-commerce mampu membuat efisiensi signifikan dalam membentuk harga yang menarik bagi para konsumennya secara kompetitif, karena komponen biaya iklan, promosi dan logistik dapat dipangkas.
Namun secara bersamaan, tantangan pertumbuhan Xiaomi yang telah bertengger diposisi ke-5 dunia, akan sangat bergantung dari bagaimana para penguasa pasar seperti Samsung, Apple, Huawei dan Lenovo menghadirkan kejutan teknologi melalui lembaga R&D mereka.
Sebagai pemain baru, kesuksesan Xiaomi tentu tidak dapat diremehkan, LG sudah merasakan disalip si “Beras Kecil”, disamping kekuatan teknologi yang harus diperkuat adalah relasi dengan pelanggan loyal yang diidentifikasi sebagai Mi-Fans melalui pembangunan jaringan komunikasi intensif.
Melalui konsep keterhubungan dengan pelanggan tersebut, maka Xiaomi dapat melihat trend dan prediksi selera konsumen selanjutnya. Terobosan yang cool dengan membangun karakter unik sebagai perwujudan atas gagasan yang cerdik menjadikan ikon kelinci lucu sebagai lambang keberuntungan, bahkan boneka maskot Xiaomi ini mampu terjual 180 ribu unit pada 2012.
Nilai tambah yang tidak berwujud selanjutnya adalah membangun kepuasan pelanggan melalui kanal after sales service yang kerap kali menjadi masalah dari produk China dan untuk yang terakhir ini, Xiaomi harus membuktikan secara nyata.
Kali ini, Xiaomi telah berjaya menjadi penakluk, membuat pemain lama merem-melek, pelanggan adalah penentu dipasar, kita tentu perlu melihat konsistensinya kemudian, apakah pelanggan akan menempatkan Xiaomi menjadi jawara atau sekedar produk pengekor semata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H