Mohon tunggu...
Yudhi Hertanto
Yudhi Hertanto Mohon Tunggu... Penulis - Simple, Cool and Calm just an Ordinary Man

Peminat Komunikasi, Politik dan Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Style Meet Culture: Matoa Watch

9 Oktober 2014   00:20 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:50 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konsumen yang dibidik adalah penyuka jam kayu dengan rentang usia 20-35 tahun, dengan estimasi harga antara Rp890-980 ribu perunit. Kapasitas produksi Matoa Watch saat ini mencapai 300 unit perbulan dengan 30% produksi berorientasi ekspor mancanegara.

Terbilang negara seperti Jepang, Malaysia, Singapura dan Jerman telah menjadi pasar sasaran yang potensial. Berbahan baku kayu sonokeling dan maple, Matoa Watch bertekad untuk mengapresiasi kearifan alam melalui konservasi dengan penanaman pohon yang setara setiap penjualan 500 unit.

Pola pemasaran yang muda dan kreatif itu memang terlihat dengan menguatkan aspek penjualan online hampir sekitar 85% baik dengan website dan sosial media, sementara sisanya dilakukan secara offline. Kelas sosial market yang disasar A, B, B+ didapat dengan mengembangkan promosi word of mouth.

Edukasi yang dibangun pun diarahkan pada konsumen Generasi Y, yang mencoba memposisikan Matoa Watch sebagai Eco Watch yang bersifat etnik, meski tidak kehilangan tampilan sesuai lifestyle yang unik dan menarik dalam gaya yang chic dan exotic.

Pola produksi yang dipertahankan dalam kondisi yang terbatas, dengan proses produksi based on order membuat Matoa Watch efektif dalam kerangka pembuatan, sehingga dengan demikian Matoa Watch tetap berkonsentrasi dalam fokus peningkatan kualitas produk yang akan dinikmati pelanggannya.

Lompatan bagi Matoa Watch

Bagi product baru, ide kreatif serupa Matoa Watch jelas bukan tanpa peniru, dan oleh sebab itu bentuk hambatan kedepan yang akan dialami Matoa watch adalah membentuk dirinya secara spesifik yang berbeda dengan produk subtitusi dan setaranya yakni jam tangan berbasis karet dan stainless steel.

Hambatan masuk dari pendatang baru dibidang yang sama tidak terlalu spesifik, membuat Matoa Watch perlu mengantisipasi dengan perluasan produk, hal ini dapat dilakukan dengan penambahan jenis varian produk jam tangan yang dibuat, atau melakukan diversifikasi produk kayu terkait lain.

Bidikan sasaran yang ditujukan pada Gen Y dengan rentang usia spesifik 20-35 tahun pun perlu di-expand lebih luas melalui berbagai saluran komunikasi dan promosi, ketika produk ini akan dijadikan sebagai barang koleksi yang berharga, termasuk membentangkan pasar dalam dan luar negeri.

Harga yang kompetitif, dibandingkan mereka jam tangan konvesional, harus diimbangi dengan kualitas layanan yang diberikan, termasuk memastikan ketersediaan produk tersebut dipasar. Teknik yang tepat dapat mengatur kapasitas produksi dengan pemunculan varian produk baru akan dapat membangun keterikatan dan ketertarikan lebih jauh peminat Matoa Watch.

Catatan penting yang harus menjadi kepentingan strategis Matoa Watch adalah membangun pola komunikasi interaktif dan dialogis perlu dibangun untuk membentuk lapisan konsumen loyal yang akan membantu proses promosi dengan aspek testimonial melalui mekanisme refferal atas word of mouth pengguna Matoa Watch yang terpuaskan kepada audiens yang meluas. Karena perpaduan Style and Culture akan menjadi sebuah efek yang menarik, ketika kesadaran itu dapat dibangun secara nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun