Kondisi yang serupa ditangkap PM Jepang Shinzo Abe yang menjelaskan mengenai stimulasi pertumbuhan ekonomi yang terletak pada konsepsi womenomics, dengan ide dasar bahwa semakin tercerahkan perempuan dalam sebuah masyarakat maka akan menghasilkan pertumbuhan ekonomi negara yang semakin tinggi.
Keterlibatan perempuan dalam partisipasi aktif pembangunan, menurut Shinzo Abe, akan membuat efek berkelanjutan, dengan kata lain “masyarakat akan bertambah maju di mana perempuan bersinar." karena tiang penopang roda keluarga pada sebuah rumah tangga akan bergantung peran Ibu.
Dengan demikian, adaptasi Womenomics dalam tata kabinet pemerintahan Jokowi sudah berada dalam jalur yang sesuai, kita tentu menanti kerja lanjutan dalam prestasi pembangunan yang dilakukan sesuai dengan sektor bidang kemeterian yang dikomandoi para Ibu Menteri tersebut.
Jadi jangan pernah remehkan apalagi meragukan, karena ibu adalah orang tua yang sangat peka akan rintih kelaparan sang anak, dan sensitifitas emosional lebih dari sekedar kemampuan rasional serta intelejensi tinggi yang dibutuhkan oleh negeri ini, yang telah bebal dengan penderitaan rakyatnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H