Hal terpenting dalam menjaga kesehatan adalah kemampuan untuk dapat mengendalikan diri sendiri, tentu saja karena kita perlu memahami batas kemampuan fisik dan metabolisme kita lebih dari sekedar keinginan untuk memenuhi kebutuhan. Sebab dunia kini dipenuhi oleh berbagai tawaran yang nampak terbilang sulit untuk dapat dihindarkan.
Problem yang muncul kepermukaan adalah trantangan untuk terus bergerak aktif, mengatasi perubahan pola konsumsi yang semakin bertambah banyak serta masuk dalam kategori makanan berisiko tinggi bagi dampak kesehatan. Tentu akan menjadi ideal bila proses input dan output dalam konsep konsumsi dan energi menjadi balancing ketika aktifitas fisik sempurna dilakukan.
Namun belum tentu semua dapat dilakukan sesuai dengan kerangka ideal tersebut, maka salah satu metode yang dapat dilakukan adalah melakukan pengendalian diri, menahan hawa nafsu dan berlaku sesuai proporsi. Sederhananya adalah jangan makan sebelum waktunya dan makanlah sesuai dengan takaran yang dibutuhkan bukan hanya mengikuti kehendak selera lidah semata.
Perhatikan dengan benar asupan makanan kita, ketahui pula bagaimana pola aktifitas harian yang kita jalani sebagai bagian dari rutinitas. Bila sudah mampu melakukan tinjauan atas takaran yang dibutuhkan, maka tentu sebagiknya kita mulai melatih diri untuk tetap dapat bersabar, menahan diri dan tidak mengumbar kehendak konsumsi secara liar tanpa terkendali.
Bila sudah demikian, maka tidak perlu khawatir dengan input masuk sebagai konsumsi, karena kita telah memiliki filter khusus untuk melakukan screening guna mengetahui batas yang sebaiknya dan seharusnya dalam kadar maksimal. Tidak perlu menunggu sampai lusa apa yang bisa kita lakukan sejak saat ini, karena mengendalikan diri adalah persoalan mengelola nafsu yang bersifat emosional.
Pada tahapan tersebut, maka kematangan dan kemampuan berpikir tentang masa depan dari sekedar memikirkan bermangkuk serta berpiring makan siang hari ini akan menjadi sebuah kebiasaan baik yang dapat menjadi gaya hidup sehat yang jauh lebih baik, toh lebih baik mencegah daripada mengobati kan? Jadi lebih baik mereduksi daripada mengeliminasi. Just be wise. #healthy #lifestyle@CocaColaIndonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H