Mohon tunggu...
Yudhi Hendro
Yudhi Hendro Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seorang suami dan ayah dari empat orang anak. Bekerja di salah satu perusahaan swasta di Kalimantan. Mengelola blog pribadi : yudhihendros@wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Menulislah, Maka Hati Terasa Lega

17 September 2015   08:18 Diperbarui: 17 September 2015   08:36 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenarnya apa sih tujuan menulis bagi si penulis? Beraneka ragam. Ada yang menulis agar gagasannya dan kemampuannya diketahui orang lain, menulis untuk memenangkan sebuah lomba, menulis karena dipesan pihak lain, menulis untuk mengisi waktu luang dan menulis untuk berbagi pengalaman dan cerita.

Tidak ada yang salah dengan semua tujuan itu. Perbedaan tujuan menulis sah-sah saja. Hampir semua tujuan menulis di atas didorong oleh faktor-faktor dari laur diri penulis. Adakah manfaat langsung menulis bagi diri si penulis?
Tentu ada. Menulis bagi orang yang terbiasa menulis ibarat membuang file-file sampah yang menumpuk di memori RAM dan hardisk komputer. Jika file-file itu nggak secara rutin dibuang, lama-lama akan mengurangi ruangan yang digunakan untuk menyimpan data dan menjalankan sistem operasi.

Menulis bagi penulis bisa juga menjadi sarana detoksifikasi bagi keluarnya racun dan sampah agar pikiran kembali jernih dan hati terasa lega. Sekali tulisan diterbitkan, apa perasaan yang muncul? Plong, lega seperti baru saja membuang kotoran yang melekat di dalam hati dan pikiran.

Oleh karena itu, nggak heran, kalau seseorang yang terbiasa menulis, maka akan tercetus dalam pikirannya untuk menulis dan menulis lagi. Satu tulisan akan merangsang otak dan hati untuk menemukan gagasan lain untuk ditulis lagi.

Kalau sudah mencapai tahap seperti itu, maka tujuan menulis bukan lagi untuk mendapat apresiasi, mengejar hits, atau memenangkan lomba. Ada atau tidak ada apresiasi tetap menulis, hits sedikit masih istiqomah menulis, nggak pernah menang lomba terus rajin menulis. Karena menulis memang menjernihkan pikiran dan melegakan perasaaan. Pernah mengalami seperti itu?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun