Mohon tunggu...
Yudhi Hendro
Yudhi Hendro Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seorang suami dan ayah dari empat orang anak. Bekerja di salah satu perusahaan swasta di Kalimantan. Mengelola blog pribadi : yudhihendros@wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Menghadapi Masa Pensiun: Menabung, Berinvestasi, dan Berasuransi

29 Juli 2013   15:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:52 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa pensiun adalah saat dimana seseorang seharusnya dapat merasakan hasil kerjanya sebagai karyawan, wirausahawan atau profesi yang selama ini ditekuni. Saat dimana seseorang benar-benar menikmati kehidupan setelah menghabiskan sebagian besar hidupnya untuk mencari nafkah bagi keluarganya.

Merasakan nikmatnya berkumpul bersama keluarga yang selama ini jarang dilakukan karena kesibukan kerja atau bercengkerama dengan cucu-cucu tersayang yang lucu-lucu dan menggemaskan. Semua itu adalah momen paling indah bagi para pensiunan.

Namun kenyataannya, beberapa orang yang telah pensiun dari pekerjaannya masih harus berjuang untuk membiayai hidupnya dan mengharapkan bantuan anak-anaknya. Berbagai masalah yang menyangkut kebutuhan finansial juga masih dialami oleh pensiunan ketika tak lagi bekerja.

Karena kurangnya pengetahuan dalam mengelola keuangan, para pensiunan terkadang masih tinggal bersama sang anak karena belum memiliki rumah. Tak hanya itu, mereka juga memerlukan biaya pengobatan yang besar karena menderita penyakit atau tak mampu lagi menyekolahkan anak-anaknya ke jenjang yang lebih tinggi karena ketiadaan biaya.

Hal seperti itu sebenarnya bisa dihindari seandainya pada saat usia produktif, seseorang telah memiliki kesadaran untuk menyisihkan sebagian pendapatannya bagi tabungan, berinvestasi dan mengambil produk asuransi.

Idealnya, pada saat seseorang bekerja dan mendapatkan upah, tak semuanya harus dihabiskan untuk konsumsi atau belanja produk-produk untuk memenuhi gaya hidup. Ada komponen lain yang juga perlu diperhatikan, yaitu untuk ditabung, diinvestasikan dan mengambil produk asuransi untuk perlindungan jika terjadi sesuatu yang menimpa diri.

Komponen-komponen tersebut memang hasilnya tak langsung dapat dinikmati pada saat itu juga, namun hasilnya baru dapat dirasakan beberapa tahun ke depan. Berbeda dengan dana yang dibelanjakan untuk konsumsi, produknya dapat langsung dinikmati pada saat uang tersebut mengalir keluar dari kocek kita.

Ditambah dengan iming-iming dan promosi yang gencar untuk mendapatkan barang tersebut. Seperti, hanya dengan uang muka 20 juta sudah bisa bawa pulang kendaraan merek A, kredit barang elektronik B cicilan ringan, pembelian gadget C dapat hadiah langsung, atau nikmatilah sensasi nongkrong di café D.

Jika tak dapat mengendalikan diri, semua pendapatan kita bisa tersedot hanya untuk memenuhi konsumsi. Sebenarnya, berapa dana yang harus kita sisihkan dari pendapatan untuk menabung, berinvestasi dan asuransi.?

Jika diasumsikan kita menghabiskan 60% pendapatan untuk konsumsi, maka sisihkan 10 % untuk ditabung. Tabungan diharapkan dapat digunakan membiayai kebutuhan yang bersifat mendadak pada saat seseorang telah menjalani masa pensiun.

Tak hanya itu, berinvestasi sejak awal bekerja juga sebaiknya dilakukan, karena hasil dari produk ini yang sangat diharapkan untuk membiayai kebutuhan sehari-hari ataupun membiayai pendidikan anak pada saat pensiun nanti. Proporsi dana untuk investasi ini bisa lebih besar dari tabungan yaitu 20%.

Beberapa produk keuangan seperti deposito, reksadana, saham dan surat utang dapat dijadikan sebagai alternatif untuk berinvestasi. Jika tak tertarik atau kurang mengetahui seluk beluk produk keuangan, ada produk lainnya yang bisa dijadikan investasi seperti properti, tanah dan logam mulia.

Beberapa orang yang memiliki hobi berkebun dapat menginvestasikan dananya denganmenanam pohon yang menghasilkan kayu dan buah-buahan.

Selain menabung dan berinvestasi, ada satu komponen lagi yang juga penting untuk dipersiapkan menghadapi masa pensiun, yaitu asuransi.

Dengan semakin bertambahnya umur, kondisi fisik seseorang biasanya semakin menurun.Tak terkecuali bagi para pensiunan. Akibat pola hidup yang kurang sehat di usia produktif, hal tersebut juga memicu munculnya beberapa penyakit di usia lanjut.

Karena sibuk bekerja sehingga jarang berolahraga, sering merokok karena stress, banyak mengkonsumsi fast food dan kurang mengkonsumsi makanan berserat dan buah-buahan dapat memicu beberapa jenis penyakit seperti stroke, serangan jantung, diabetes mellitus atau kanker paru-paru.

Di sisi lain, biaya pengobatan setiap tahun cenderung meningkat. Walaupun seseorang telah menabung dan memiliki investasi yang memadai, ketika dia jatuh sakit dan memerlukan dana yang cukup besar, semua harta benda yang dimiliki bisa ludes.

Di sinilah pentingnya memiliki produk asuransi untuk perlindungan diri. Memang kita tak mengharapkan diri kita jatuh sakit atau mengalami kecelakaan. Namunjika hal itu terjadi, ada pihak lain yang akan mengcover atau mengganti biaya-biaya tersebut. Sebaiknya kita mengalokasikan dana sebesaar 10% dari total pendapatan untuk mengambil produk asuransi.

Mumpung masih bekerja dan berada di usia produktif, sisihkan sebagian pendapatan kita untuk ditabung, berinvestasi dan mengambil produk asuransi. Dibutuhkan kemauan yang kuat dan disiplin diri yang tinggi untuk menyisihkan sebagian dana tersebut secara rutin dari pendapatan, agar kita dapat menikmati masa pensiun tanpa membebani anak-anak kita.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun