“Kami harus berangkat dari Samarinda jam 3 pagi ke Balikpapan, untuk menumpang pesawat ke Jakarta. Setelah itu melanjutkan penerbangan ke Pontianak”, ungkap salah satu rekan kerja. Meski berada dalam satu pulau, Kalimantan, untuk transportasi udara antar ibukota propinsi, pesawat terbang harus transit terlebih dahulu di Jakarta.
Demikian juga dengan tetangga yang bekerja di Kalsel. Pada saat pulang lebaran, dia naik pesawat dari Banjarmasin ke Jakarta dahulu. Setelah itu, meneruskan terbang ke Pontianak.
Ceritanya setali tiga uang dengan seorang kawan yang mengikuti diklat di Palangkaraya. Pesawat yang ditumpanginya, rutenya memutar dan transit di Jakarta. Dari Pontianak mesti terbang ke Jakarta, terus ganti pesawat dan melanjutkan penerbangan ke Palangkaraya.
Tidak seperti di pulau Jawa, dimana antar ibukota propinsi kita dapat menempuh perjalanan menggunakan pesawat udara. Penumpang dapat terbang dari Jakarta ke Surabaya, dari Surabaya ke Jogjakarta atau dari Jakarta ke Jogjakarta.
Di pulau Kalimantan, kondisi transportasi udara saat ini memang belum terhubung langsung antar ibukota propinsi. Tidak ada pesawat udara yang terbang langsung dari Pontianak ke Balikpapan, Pontianak – Palangkaraya atau Pontianak – Banjarmasin. Sebagian besar penerbangan harus transit di Jakarta.
Uniknya, untuk transportasi udara antar kota dalam propinsi malahan ada, seperti Pontianak - Sintang - Kapuas Hulu atau Pontianak - Ketapang. Penerbangan ke kota lainnya di Sumatera juga tersedia, seperti Pontianak - Batam. Tak hanya itu, juga ada pesawat yang melayani rute internasional, dari Pontianak ke Kuching Malaysia.
Kalau dipikir, dengan rute penerbangan memutar seperti itu, waktu tempuhnya lebih lama. Biayanya juga pasti lebih mahal. Tidak kalah penting, adalah faktor keselamatan penerbangan. Bila semua pesawat yang melayani rute dalam satu pulau harus transit di Jakarta, lalu lintas penerbangan pasti padat. Ditambah lagi pesawat yang melayani rute antar pulau.Dari Sumatera ke Sulawesi harus transit di Jakarta. Dari Kalimantan ke Papua harus memutar lewat Jakarta.
Kita bisa membayangkan, bagaimana padatnya lalu lintas pesawat yang berada di atas langit Jakarta. Betapa ramainya bandara Soekarno-Hatta. Pasti petugas air traffic control sibuk sekali dan berada dalam stress yang tinggi, mengatur pesawat yang akan mendarat dan lepas landas.
Sebenarnya, kepadatan lalu lintas pesawat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dapat dikurangi, jika rute penerbangan di Kalimantan dapat langsung menghubungkan antar ibukota propinsi. Demikian juga dengan penerbangan lain yang menghubungkan kota-kota yang berada di pulau yang berbeda.
Kalau bisa langsung, kenapa harus memutar?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H