Mohon tunggu...
Yudhianto Mazdean
Yudhianto Mazdean Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dua buku Puisi Menelaah Sepi dan Sehimpun Puisi Radius

Hei, kenalin Aku Yudhi, tinggal di Natuna. Menulis dua buku puisi dan beberapa buku antologi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rumah Reyot Pengepul Besi Tua

6 Desember 2024   14:12 Diperbarui: 6 Desember 2024   14:26 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Ilustrasi Rumah Reyot (Bing.ai.com)

Kaget tiba-tiba melihat kerangka motor hilang, tersisa beberapa kap yang sudah tak utuh lagi, sebagian pecah. Shock! Kuperhatikan lagi dari dekat, ternyata besi kerangka yang hilang itu diganti dengan kerangka sepeda jengki tua. Semakin tidak masuk akal, mana mungkin. Tapi inilah kejadian siang itu.

Kap dipasang ulang dengan baut yang tak utuh, tapi mesin di dalamnya hilang, accunya nihil.

Rasa penasaran dan jengkel luar biasa. Geram ingin tahu siapa pelakunya. Mendekat ke sebuah toko besar simpang tiga, beberapa pintu ruko full dengan pajangan perabotan. Di sudut bangunan megah itu ada CCTV. Minta tolong untuk dicek dari toko siapa tahu pelakunya terdeteksi.

Alih-alih minta tolong, justeru karyawan dan pemilik toko ternyata sudah tahu. Aku mendekat

"Nanti aku tunjukkan orangnya, barang kami juga sering dicolong."

Pemilik toko mengajakku ke belakang ruko. "Itu orangnya" menunjuk ke sebuah rumah reyot, di sana tampak tumpukkan besi dan beberapa kardus. Tidak mau suuzon, tapi pemilik toko tau gelagatku, lantas meyakinkan "Iya, nampaknya memang pengepul besi tua, cuma buat mengelabuhi, tapi itu malingnya, aku lihat waktu motormu dibongkar tadi, karyawanku juga lihat"

"Iya, Bang!" sahut seorang berseragam toko miliknya.

Sial!

Ketika menunjuk kedua kalinya dia memergoki kami sedang membicarakannya sambil mengacungkan sebilah golok dengan gerakan seolah menyerang kami.

"Itu orangnya lari kesini!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun