Inter Milan terus mencuri perhatian dengan penampilan cemerlang mereka musim ini, yang menjadi lebih menarik karena prestasinya diraih dengan pemain-pemain yang didatangkan tanpa mengeluarkan biaya transfer.Â
Kemenangan spektakuler Inter Milan dalam Derbi della Madonnina melawan AC Milan dengan skor mencolok 5-1 semakin membuat klub ini menjadi sorotan utama di dunia sepak bola.Â
Prestasi luar biasa ini tidak hanya membuat Inter Milan menjadi buah bibir, tetapi juga memunculkan pertanyaan serius tentang kebijakan transfer mereka. Mari kita simak rangkuman ulasannya.
 Politik Pemain Gratisan
Inter Milan telah lama menerapkan kebijakan menarik untuk mengumpulkan pemain tanpa biaya, dan kebijakan ini terbukti sangat berhasil.Â
Pemain-pemain seperti Henry Mkhitarian, Andre Onana, dan Francesco Acerbi, yang bergabung tanpa biaya, telah memberikan dampak positif pada performa tim di bawah arahan Simone Inzaghi.
 Sukses di Kompetisi Domestik dan Eropa
Kemenangan beruntun Inter Milan bukan hanya terbatas pada kompetisi domestik. Mereka berhasil meraih gelar Coppa Italia dan Piala Super Italia, serta mencapai final Liga Champions musim lalu.Â
Meskipun kalah dalam pertandingan final dari Manchester City, penampilan impresif Inter Milan di panggung Eropa meninggalkan kesan mendalam.
 Derby della Madonnina yang Menggemparkan
Pertandingan Derby della Madonnina melawan AC Milan menjadi sorotan utama. Inter Milan menunjukkan dominasinya dengan mencetak lima gol tanpa balas, mengalahkan rival mereka tanpa mengeluarkan biaya transfer yang signifikan.Â
Kemenangan ini bukan hanya sekadar hasil, tetapi juga membuktikan keefektifan strategi transfer mereka.
Performa Cemerlang Pemain Gratisan
Pemain-pemain yang didatangkan tanpa biaya, seperti Marcus Turam, David Fratesy, dan Alexis Sanchez, memberikan dampak positif pada tim.Â
Turam mencuri perhatian dengan kontribusi luar biasa, sementara Fratesy, yang datang dengan status pinjaman, juga berhasil memberikan kontribusi berharga.
Tantangan untuk Pesaing
Kebijakan transfer Inter Milan yang sukses dengan pemain gratisan menjadi tantangan serius bagi pesaing mereka. AC Milan, yang aktif dalam berbelanja pemain mahal, harus menyaksikan rival mereka mencapai kesuksesan tanpa menguras dompet.
Pertimbangan Pep Guardiola
Manajer sekelas Pep Guardiola pun harus mulai mempertimbangkan Inter Milan sebagai kekuatan yang harus diwaspadai.Â
Meskipun memenangkan Liga Champions musim lalu, pertandingan final melawan Inter Milan membuatnya berpikir dua kali untuk menghadapi klub ini lagi.
 Konsistensi di Bawah Simone Inzaghi
Simone Inzaghi membuktikan dirinya sebagai pelatih yang handal dengan rata-rata 2,10 poin per pertandingan selama 113 pertandingan.Â
Keberhasilannya memberikan empat gelar juara kepada Inter Milan dalam dua tahun terakhir menandakan konsistensinya dalam membawa tim bersinar.
Tantangan di Liga Italia dan Eropa
Dengan awal musim yang sempurna, Inter Milan menunjukkan ambisi untuk bersaing di Liga Italia dan Eropa. Keajaiban tanpa biaya ini menjadi alasan utama di balik kesuksesan mereka, dan para penggemar sepak bola sedang menantikan sejauh mana klub ini dapat mencapai prestasi di musim ini.
Inter Milan, dengan kebijakan transfer yang unik dan konsistensi performa yang luar biasa, menjadi sorotan positif di dunia sepak bola.Â
Mereka bukan hanya mengubah pola pikir tentang transfer, tetapi juga menunjukkan bahwa keberhasilan dapat dicapai tanpa harus mengeluarkan biaya transfer yang besar.Â
Para penggemar dan pesaing harus terus memperhatikan langkah-langkah Inter Milan dalam perjalanan mereka menuju puncak sepak bola.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H