Mohon tunggu...
Yudha Yanesa
Yudha Yanesa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mengisi waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Bola

Tim-tim Raksasa yang Terpuruk di Paruh Musim 2023-2024 Hingga Ancaman Zona Degradasi

24 Februari 2024   21:02 Diperbarui: 24 Februari 2024   21:18 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

 

Musim 2023-2024 menjadi periode menarik bagi beberapa tim raksasa sepakbola Eropa, dengan beberapa di antaranya mengalami pasang surut yang signifikan. Skenario serupa terjadi pada Ajax dan Manchester United, di mana kedua tim bangkit dari awal musim yang sulit dan kembali merangkak ke papan atas Liga masing-masing.Namun, tak semua tim raksasa beruntung. Sejumlah klub ternama seperti Sevilla, Napoli, Marseille, dan Lyon justru tersungkur di papan bawah atau tengah klasemen, menunjukkan performa yang jauh dari ekspektasi.

 **Sevilla**

 Klub yang membanggakan diri sebagai raja Liga Europa ini kini menghadapi kehancuran. Terdampar di posisi ke-15 dalam La Liga, Sevilla hanya mengumpulkan lima kemenangan dari 24 pertandingan, sering kali menelan kekalahan. Kondisi ini sangat kontrast dengan reputasi mereka sebagai pesaing kuat di tingkat Eropa.

**Napoli**

Juara Serie A musim lalu, Napoli, tampaknya kesulitan mempertahankan gelar mereka. Meskipun sejak sembilan tahun terakhir selalu finis di empat besar, musim ini Napoli terdampar di peringkat ke-9 setelah 24 pertandingan, mengalami kebuntuan dalam permainan dan kepemimpinan yang bergejolak.

 **Marseille**

Meskipun Olympique Marseille pernah menjadi pesaing PSG di Ligue 1, musim ini mereka terlunta-lunta di peringkat ke-9 dengan hanya 30 poin setelah 21 pertandingan. Meskipun banyak pemain bintang yang didatangkan, termasuk Pierre-Emerick Aubameyang, berbagai masalah internal dan performa yang buruk merugikan Marseille.

 **Lyon**

 Klub yang dulu menjadi penantang gelar, Lyon, kini berjuang untuk keluar dari zona degradasi. Meski berhasil mendekam di peringkat 13, Lyon masih berjarak tujuh poin dari zona play-off degradasi. Keputusan kontroversial, seperti pemecatan pelatih Luciano Spalletti, juga turut mempengaruhi kekacauan internal tim.

**Chelsea**

Mauricio Pochettino datang untuk memperbaiki performa Chelsea, namun klub ini masih terombang-ambing di posisi ke-10 dalam Liga Inggris setelah 24 pertandingan. Cedera pemain kunci dan ketidakstabilan performa membuat Chelsea kesulitan meraih konsistensi.

Meskipun beberapa tim raksasa menghadapi tantangan berat, masa depan mereka di paruh kedua musim masih menjadi tanda tanya. Apakah mereka mampu membalikkan keadaan dan mengembalikan kejayaan klub mereka, ataukah mereka akan terus terpuruk hingga akhir musim? Waktu yang akan menjawab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun