Mohon tunggu...
Yudha Yanesa
Yudha Yanesa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mengisi waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Isaac Newton Sosok Pemikiran Hebat di Balik Hukum Alam Semesta

24 Februari 2024   09:22 Diperbarui: 24 Februari 2024   09:26 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Isaac Newton, seorang fisikawan, matematikawan, dan ahli astronomi Inggris, dikenal sebagai salah satu ilmuwan terbesar dan paling berpengaruh dalam sejarah. Artikel ini mencoba menjelaskan latar belakang, pemikiran, dan dedikasi Newton dalam mengejar pengetahuan serta penemuan-penemuan revolusionernya.

Newton lahir pada tahun 1643 dan mengalami masa kecil yang sulit setelah kehilangan ayahnya. Kepintarannya membuatnya diisolasi di sekolah, namun hal ini justru memberinya waktu lebih banyak untuk membaca dan membangun pemahamannya sendiri. Meskipun keluarganya inginnya menjadi petani, Newton melanjutkan pendidikannya di Trinity College, Cambridge.

Di Cambridge, Newton terpengaruh oleh pemikiran filsuf modern seperti Descartes dan astronom seperti Copernicus, Galileo, dan Kepler. Dia menggabungkan gagasan-gagasan ini dalam karya-karyanya, menciptakan fondasi untuk optika, mekanika, dan dinamika selestial. Pada tahun 1687, Newton menerbitkan "The Principia," yang mengubah pandangan dunia terhadap fisika dan sains.

Namun, perjalanan Newton tidak selalu mulus. Dia menghadapi tantangan dan kritik, terutama dari para ilmuwan pada masanya yang masih meyakini ajaran Aristoteles. Meskipun demikian, Newton terus bersemangat, memecahkan masalah, dan menyempurnakan teorinya. Karya-karyanya, seperti hukum gravitasi, prinsip kekekalan momentum, dan teori warna, mencerminkan dedikasinya pada pengetahuan.

Meski Newton terkenal sebagai ilmuwan yang berhasil menemukan hukum-hukum alam, kepribadiannya yang kurang bersosialisasi dan kurangnya kehidupan pribadi menciptakan gambaran seorang yang terobsesi dengan pekerjaannya. Newton bekerja selama berhari-hari tanpa tidur, menciptakan, dan memecahkan masalah, menunjukkan tekad dan dedikasinya terhadap ilmu pengetahuan.

Karya-karya Newton tidak hanya mempengaruhi sains, tetapi juga matematika, astronomi, dan filsafat alam. Meskipun ia hidup dalam kehidupan yang kurang sosial, kejeniusannya dan semangat kerjanya membawanya menjadi profesor matematika di Cambridge dan bahkan Master of the Mint.

Meski demikian, sifat Newton yang pendiam dan kurangnya hubungan sosial menyebabkannya mengalami gangguan saraf. Meskipun begitu, Newton terus berkarya hingga akhir hayatnya. Ia meninggalkan warisan berupa 10 juta kata dalam berkas penelitiannya, menunjukkan sejauh mana keinginannya untuk menyelidiki alam semesta.

Artikel ini mencoba membuka jendela ke dalam kehidupan dan pemikiran Newton, menggali rahasia di balik kejeniusannya. Melalui kisah hidupnya, kita dapat melihat bagaimana tekad, ketekunan, dan semangat kerja Newton membentuk pandangan kita tentang alam semesta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun