Semua orang menyukai kejutan, terutama jika berkaitan dengan keajaiban dalam dunia sepakbola. Terkadang, sebuah kompetisi terasa membosankan ketika didominasi oleh klub-klub pemenang trofi. Namun, suatu saat, ada kejutan luar biasa yang muncul, menciptakan cerita yang segar bagi penggemar sepakbola.
Kejadian itu terjadi dalam kompetisi sepakbola Inggris beberapa tahun lalu. Leicester City, yang sebelumnya dianggap biasa-biasa saja, tiba-tiba meraih gelar juara dan memberikan pengajaran kepada dunia bahwa terkadang, kejutan tak terduga bisa terjadi. Leicester City menjadi dongeng yang tak terlupakan dari tanah Britania.
Perjalanan indah klub yang dijuluki "the fox" ini dimulai pada April 2014, ketika mereka berhasil promosi ke kompetisi Primer Inggris. Dengan meraih kemenangan atas Sheffield United, mereka mengakhiri musim dengan 125 poin, unggul dari klub-klub lainnya. Meskipun menjadi tim promosi, Leicester City harus berjuang keras di Liga Inggris, tetapi mereka berhasil menghindari degradasi dengan menempati posisi ke-14.
Evaluasi tim dilakukan, dan manajemen memutuskan untuk mengganti pelatih dengan Claudio Ranieri, seorang juru taktik terkenal asal Italia. Meskipun banyak yang meragukan pilihan ini, Ranieri yakin dengan skuadnya. Meski Leicester City memiliki anggaran rendah dibandingkan klub-klub besar lainnya, mereka membuktikan bahwa uang tidak selalu menentukan prestasi.
Musim 2015-2016 menjadi yang paling luar biasa bagi Leicester City. Dengan kekompakan skuad dan performa gemilang dari pemain seperti Jamie Vardy dan Riyad Mahrez, mereka mengalahkan tim-tim besar dan menduduki posisi empat besar dalam klasemen Liga Inggris. Meskipun mengalami beberapa kekalahan, mereka kembali ke jalur juara dengan menempati posisi tiga besar.
Puncak kejutan terjadi pada 1 Mei 2016, ketika Leicester City harus menunda pesta juara setelah hanya meraih hasil imbang melawan Manchester United. Namun, gelar juara dipastikan setelah Chelsea menahan imbang Tottenham. Trofi diserahkan kepada Leicester City dalam momen yang tak terlupakan.
Para pemain seperti Wes Morgan, Riyad Mahrez, dan Jamie Vardy berperan besar dalam kesuksesan ini. Mereka membuktikan bahwa kerja keras, kekompakan, dan keyakinan dapat mengalahkan tim-tim dengan anggaran lebih besar. Ranieri, yang sebelumnya dianggap sebagai pelatih gagal, berhasil mengubah pandangan dengan membawa Leicester City meraih gelar juara untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka.
Meskipun sejumlah pemain meninggalkan klub setelah musim ajaib tersebut, Leicester City tetap menjadi inspirasi bagi banyak orang. Bagi para pecinta sepakbola, momen tersebut menjadi bukti bahwa sesuatu yang di luar dugaan dapat terjadi di dunia olahraga. Silakan tulis komentar Anda di kolom komentar untuk berbagi pendapat tentang kisah luar biasa Leicester City ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H