Emosi campur aduk Jose Mourinho setelah dipecat dari AS Roma memunculkan beragam perasaan, dari keringat dan air mata hingga sukacita dan kesedihan. Melalui media sosial, pria paruh baya berusia 60 tahun ini membagikan kisahnya yang penuh warna tentang cinta, kesetiaan, sejarah, dan keabadian.
Dalam momen meninggalkan tempat latihan AS Roma, wajah Mourinho terlihat pucat. Fans yang mencintainya, terutama Jali fans, tidak rela kepergiannya. Mourinho telah menciptakan banyak kenangan manis sejak kedatangannya tahun 2021 dengan Vespa klasik yang dihadiahkan pemilik, menghidupkan kembali harapan besar di tengah para Romanisti.
Musim debut Mourinho sukses mengantarkan Roma menjadi juara UEFA Conference League. Namun, di musim kedua, harapan meraih gelar Europa League pupus setelah kegagalan di final. Evaluasi pemilik terhadap Mourinho mulai muncul, tidak hanya karena kegagalan meraih trofi, tetapi juga perilaku buruknya terhadap wasit, terutama Anthony Taylor.
Mourinho, meski dicintai publik, tidak didukung dengan dana transfer yang cukup dari pemilik. Pemilik berubah pikiran dan mengalihkan fokus pada pelatihannya, memberikan Mourinho beban yang sulit dihadapi. Dengan kedalaman skuad yang minim dan banyak pemain absen karena cedera atau panggilan Timnas, hasil minor Roma di musim ini tidak dapat dihindarkan.
Pemecatan Mourinho di tengah jalan membuatnya meratapi nasibnya. Meski demikian, Mourinho menunjukkan sikap kesatria dengan tidak berkonfrontasi terhadap pemilik. Bahkan setelah dipecat, ia menyampaikan kata-kata terima kasih pada Roma. Meskipun nasibnya di tangan pemilik yang tidak sabaran, Mourinho tetap legowo.
Fans Roma, yang mencintainya seperti dewa, sangat kecewa. Mobil Leandro Paredes yang akan masuk ke latihan AS Roma bahkan dihadang oleh fans yang mengungkapkan ketidaksetujuan mereka terhadap pemecatan Mourinho. Dalam momen emosional ini, fans mengakui bahwa Mourinho telah berjuang dengan segenap tenaga dan memberikan yang terbaik untuk Roma.
Sementara pemilik mungkin tidak menghargai kontribusi Mourinho, tokoh-tokoh seperti Fabio Capello dan mantan presiden Inter juga menyatakan penyesalan mereka. Meskipun Mourinho telah pergi, namanya akan tetap terpatri di hati Romanisti di seluruh dunia, mengakhiri kisahnya di Roma dengan kepala tegak dan harga diri yang terjaga."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H