Â
Akhir tahun 2013, Motogp akhirnya mengganti kelas Claiming Rule Team (CRT) menjadi kelas Open.
Perubahan ini ditunjukan untuk mempersempit perbedaan performa antara motor-motor CRT yang memakai mesin superbike ke motor-motor pabrikan.
Motor-motor openclass nantinya akan disuplai oleh pabrikan-pabrikan Motogp yang menyediakan motor lebih murah untuk dijual atau disewa oleh tim-tim kecil.
Yamaha memilih untuk menyewakan mesin mereka ke tim-tim kecil dan tim-tim tersebut bebas untuk mengembangkan chassis mereka sendiri.
Ducati malah melepas status factory mereka untuk masuk ke kelas open untuk mengembangkan motor.
Honda lebih memilih untuk men-downgrade RC213V untuk dijual murah ke tim-tim kecil. Motor itu adalah RCV1000R.
Sayang dari tiga hasil tersebut, Honda RCV1000R adalah yang paling gagal.
Honda Salah Mengartikan Regulasi Kelas Open
 Honda berasumsi bahwa motor-motor yang akan menghiasi kelas Open adalah motor yang dipersiapkan oleh pabrikan, dan tim-tim kecil hanya tinggal pakai.
Mereka kurang teliti pada poin bahwa pabrikan bisa hanya menyewakan mesin seperti yang dilakukan oleh Yamaha.
Karena itu Honda membuat RCV1000R yang mana merupakan step down dari RC213V tahun 2013.
RCV1000R tidak akan memiliki teknologi-teknologi terbaru Honda saat itu seperti Penultimate Valve, Seamless Gearbox, ECU Honda dan sistem elektronik advance milik Honda.
Sementara Yamaha menyewakan mesin YZR M1 tahun 2013 mereka ke tim-tim kelas Open dengan harga yang murah. Tim-tim tersebut lalu mengembangkan Chassis mereka sendiri dibantu oleh Magneti Marelli sebagai supplier ECU.
Forward Racing menjadi tim paling sukses di sejarah kelas open dengan Forward-Yamaha milik mereka, motor dengan Chassis buatan FTR dan mesin M1 itu sukses mengasapi motor-motor kelas Open yang lain dan satu-satunya yang sanggup finish di podium.
Sementara Ducati bekerja sama dengan Avintia dan Pramac, mereka memilih untuk masuk ke kelas Open sebagai pabrikan.
Hal tersebut sempat diprotes oleh Yamaha dan Honda, maka dari itu Dorna akhirnya membuat status baru untuk Ducati yakni Factory 2, dimana kategori itu lebih longgar dari pabrikan namun tidak selonggar kelas Open.
Tertutup Hasil Tes Casey StonerÂ
Sebelum performa RCV1000R yang inferior terlihat di balapan, keberadaan motor ini tadinya disinyalir bisa mendominasi kelas Open.
Hal ini karena hasil waktu yang ditorehkan oleh Casey Stoner yang menguji RCV1000R begitu menjanjikan dan cepat.
Stoner bahkan dekat dengan catatan waktu yang ditorehkan oleh pembalap-pembalap di barisan depan saat itu.
Namun ternyata hasil itu karena bakat istimewa yang dimiliki oleh Casey Stoner dan bukan karena motornya yang bagus.
Terbukti pembalap-pembalap yang menggunakan RCV1000R sulit untuk berprestasi. Sebut saja Scot Redding, Hiroshi Aoyama, Karel Abraham dan bahkan mantan juara dunia Nicky Hayden kesulitan untuk membuat waktu yang baik.
Serangkaian hasil buruk ini membuat Honda akhirnya yang meninggalkan proyek RCV1000R mereka dan membuat RC213V-RS yang mana masih step down dari RC213V regular namun lebih dekat secara spesifikasi.
Biarpun begitu, Honda sepertinya memang tidak ditakdirkan sukses di kelas Open, karena pada tahun 2015 RC213V-RS juga gagal mendulang prestasi.
Kini dengan tidak adanya kelas Open maupun CRT lagi, pabrikan-pabrikan tidak lagi membuat motor yang terjangkau untuk dipakai tim-tim kecil.
Namun rasanya rindu juga melihat pabrikan-pabrikan berkesperimen untuk menyediakan motor yang lebih murah untuk tim-tim Independen, menghasilkan nuansa yang berbeda di Motogp saat itu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI