World Superbike Championship akhirnya lahir pada tahun 1988. Pada waktu itu animo penggemar pada kejuaraan itu cukup tinggi.
Karena akhirnya ada kelas alternatif selain GP500 (Motogp) yang bisa ditonton dan terasa lebih dekat karena memakai motor yang diperjual belikan.
Motor-motor di WSBK juga bisa dibilang lebih futuristic daripada yang dipakai oleh GP500 pada era itu. Sebut saja Bimota YB4 yang sudah emakai sistem injeksi dan suspensi elektronik sebelum motor-motor lain bahkan motor GP500 memakai teknologi itu.
Karena memakai motor produksi massal, banyak juga pabrikan yang akhirnya ikut WSBK tanpa pernah mengikuti GP500 sebelumnya.
Ducati, Kawasaki dan Bimola adalah pabrikan yang khusus ikut di WSBK pada era itu. Sementara Honda dan Yamaha serta Suzuki juga ikut tertarik untuk ambil bagian pada gelaran WSBK.
Khusus untuk Honda, WSBK menjadi ajang balap dimana mereka bisa mengembangkan motor balap empat tak lagi sesudah NR500 gagal di GP500.
Di satu sisi biaya untuk mengikuti GP500 semakin mahal tiap tahunnya. Jika tim tidak didukung oleh pabrikan, maka besar kemungkinan tim tersebut akan gulung tikar.
Karena biaya yang semakin tinggi, tim-tim privateer bahkan sampai tidak bisa berpikir untuk mengembangkan motor mereka, karena bertahan untuk ikut kejuaraan saja sudah sulit.
WSBK menawarkan biaya kompetisi yang lebih murah dan karena memakai motor produksi massal, maka tim-tim privateer hanya tinggal memaksimalkan kinerja motor bukan mengembangkan motor dari awal, Â ini membuat banyak tim tertarik untuk bergabung.
Tahun 1990, muncul wacanana untuk menyuntik mati GP500 dan posisinya digantikan oleh WSBK. Hal ini ditentang keras oleh juara dunia tiga kali, Kenny Roberts