Mohon tunggu...
Yudha Setya Nugraha
Yudha Setya Nugraha Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Freelance Content Writer. Automotive, Movies and games Enthusiastic. Still developing, still learning. Jomblo dan bahagia. I always gave my best in every article.

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

Sepuluh Tahun Lalu Tidak Ada Pembalap Mau Pakai Ducati

17 November 2022   17:27 Diperbarui: 17 November 2022   18:03 681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ducati 2012 dengan Valentino Rossi dan Ducati 2022 dengan Pecco Bagnaia. Sumber: Motogp.com

 

Ducati resmi menutup musim 2022 dengan memboyong gelar juara dunia tidak hanya di Motogp namun juga di WSBK.

Perkawinan gelar ini mengakhiri puasa gelar Ducati yang begitu lama, 15 tahun di Motogp dan 11 tahun di WSBK.

Tidak hanya di Motogp, Ducati juga sukses kunci gelar di WSBK. Sumber: Worldsbk.com
Tidak hanya di Motogp, Ducati juga sukses kunci gelar di WSBK. Sumber: Worldsbk.com

Hasil ini tidak lepas dari usaha keras Ducati dalam sepuluh tahun terakhir untuk menyempurnakan motor mereka.

Utamanya di kelas Motogp, Ducati sempat berada di ujung jurang pada saat Valentino Rossi dan manager tim waktu itu, Filipo Preziosi keluar dari tim.

Era Rossi, tinggalkan banyak luka. Sumber: Motogp.Com
Era Rossi, tinggalkan banyak luka. Sumber: Motogp.Com

Tim Berjalan Tanpa Arah

 

Paolo Ciabatti kembali ke Ducati pada awal 2013, saat itu Ducati baru saja dibeli oleh Audi dan itu yang membuat Ciabatti bisa kembali.

Ciabatti menyebutkan keadaan tim waktu itu amat tidak karuan, apalagi suasana buruk yang ditinggalkan oleh kegagalan Valentino Rossi merusak citra Ducati saat itu.

"Perubahan utama adalah Filippo Presziosi memutuskan untuk pergi setelah dua tahun berat dengan ekspektasi besar terhadap kemitraan Valentino-Ducati yang tidak membawa hasil sesuai ekspektasi. ini meninggalkan banyak luka pada organisasi di berbagai level." Ujar Ciabatti (Dikutip dari GPOne.com).

Paolo Ciabatti. Sumber: Motogp.com
Paolo Ciabatti. Sumber: Motogp.com

Ciabatti bahkan menyebutkan kalau Ducati saat itu berjalan ditempat tanpa arah yang jelas, mereka seakan tidak bisa berkembang.

"Kami tidak kemana-mana. Ducati berasal dari dua tahun tidak sukses dengan Valentino, dan kemudian, kami punya (Andrea) Dovizioso dan Nicky (Hayden) dan masih sangat kesulitan. Media sangat negatif kepada kami, mengatakan kami tidak bisa kemana-mana, yang mana itu benar pada titik tertentu karena kami tak punya arahan teknis yang jelas tahun itu," Lanjut Ciabatti. (Dikutip dari GPOne.com).

Tim Ducati 2013. Sumber: Motogp.com
Tim Ducati 2013. Sumber: Motogp.com

Kini dengan dua gelar yang berhasil diraih oleh Ducati, Paolo Ciabatti merasa lega sudah melewati masa-masa sulit itu.

"Jadi, itu tidak mudah dan jika Anda melihat selama 10 tahun terakhir untuk sampai di posisi kami sekarang, itu adalah hasil bagus." Kata Ciabatti. (Dari GPOne.com).

Banyak Inovasi

 Ducati lalu mendatangkan Gigi Dall'igna sebagai tim manager baru pada akhir 2013. Sejak itu Ducati sedikit demi sedikit bangkit.

Gigi Dall'igna ditarik dari Aprilia WSBK untuk menggantikan Preziosi. Sumber: Motogp.com
Gigi Dall'igna ditarik dari Aprilia WSBK untuk menggantikan Preziosi. Sumber: Motogp.com

Gebrakan pertama yang dilakukan Gigi adalah menarik Ducati dari status tim Factory ke tim Open Class, hal ini dilakukan supaya Ducati bisa melakukan pengembangan motor.

Waktu itu Motogp mengganti kelas Claiming Rule Team (CRT) dengan kelas open yang merupakan kelas untuk tim-tim kecil yang mengembangkan motor mereka sendiri.

Cal Crutchlow mengejar Aleix Espagaro yang tergabung di tim Open Class Forward Racing. Sumber: Motogp.com
Cal Crutchlow mengejar Aleix Espagaro yang tergabung di tim Open Class Forward Racing. Sumber: Motogp.com

Hal ini sontak diprotes oleh pabrikan-pabrikan lain, utamanya Honda dan Yamaha yang berdominasi saat itu.

"Saya paham kenapa mereka memprotes kami, tapi yang kami inginkan hanyalah kelonggaran untuk mengembangkan motor," Kata Gigi waktu itu (Dari GPOne.com).

Dorna lalu membuat kategori khusus untuk Ducati yakni Factory 2. Kategori ini lebih longgar dari Factory tapi tidak selonggar kelas Open, dan Ducati juga masih boleh mengembangkan motor mereka.

Desmosedici GP14 menjadi motor pertama yang pengembangannya dipimpin oleh Gigi. Semenjak itu, Ducati terus menerus memperkenalkan berbagai inovasi baru untuk mendongkrak performa motor mereka.

GP 14 jadi awal pengembangan Ducati. Sumber: Motogp.com
GP 14 jadi awal pengembangan Ducati. Sumber: Motogp.com

Mulai dari winglet, aero fairing, hole shot device, cover rem depan, air scoop ban belakang dan banyak inovasi lainnya.

Hasilnya, Desmosedici yang dulu hanya dikenal sebagai motor drag race, berubah menjadi motor yang dapat kompetitif dimanapun dengan rider siapapun.

Kini Ducati ramah ke siapapun. Sumber: Motogp.com
Kini Ducati ramah ke siapapun. Sumber: Motogp.com

Ini pengalaman pribadi penulis mengikuti Motogp dari musim 2013. Saat itu Ducati memang nampak sebagai motor yang paling jelek.

Bahkan mereka kalah dari tim satelit Honda dan Yamaha, utamanya Gresini Honda dan Yamaha Tech 3 saat itu.

Di 2013 mereka nihil podium, dan setelah itu orang-orang memandang rendah Ducati. Mereka hanya punya empat motor di grid dan tim Pramac bahkan mengevaluasi untuk pindah ke Honda.

Kedatangan Gigi membuat Ducati kompetitif, dia menyakinkan para insinyur yang tersisa untuk bertahan, dia menyakinkan Dovizioso untuk bertahan dan dia mendatangkan banyak orang untuk mengembangkan motor.

Michele Pirro yang waktu itu sudah jadi test rider Ducati juga menyebutkan bahwa Ducati kesulitan mencari tim satelit lain saat Pramac ingin mundur, sehingga Gigi menyakinkan Pramac untuk tetap bersama mereka.

"Sepuluh tahun lalu, saat saya bergabung ke Ducati, tak seorang pun menginginkan motor kami. Namun, kini kami justru jadi panutan," ujar Pirro (Dari GPOne.com)

Pirro saat menguji GP13. Sumber: Motogp.com
Pirro saat menguji GP13. Sumber: Motogp.com

"Sekarang pabrikan Jepang mulai menjadikan kami inspirasi dan bahkan meniru. Menyenangkan melihat semua motor jadi mirip Ducati, dan ini mengonfirmasi bahwa kami bekerja dengan baik. Sebelumnya, Ducati dirakit berdasarkan arahan satu rider saja, seperti Casey, namun kini lebih ramah pada semua rider," lanjut Pirro (Dari GPOne.com).

Grande Ducati.

Kini giliran pabrikan-pabrikan lain untuk mengejar Ducati, tapi apa mereka bisa mengejar dengan cepat?

Juara bersama Pecco tidak Ducati raih dengan mudah. Sumber: Motogp.com
Juara bersama Pecco tidak Ducati raih dengan mudah. Sumber: Motogp.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun