Juara dunia Motogp musim 2022 akan ditentukan di seri terakhir GP Valencia pada tanggal enam November besok.
Selama era Motogp empat tak modern, sebelumnya ada empat musim dimana juara dunia ditentukan di seri terakhir, yakni pada 2006, 2013, 2015 dan 2017.
Setiap tahunnya punya cerita dan persaingannya masing-masing yang masih diingat sampai sekarang.
2006
Tahun terakhir penggunaan mesin berkapasitas 990cc ternyata adalah tahun pertama seorang Valentino Rossi berhasil dikalahkan.
Nicky Hayden berhasil mengalahkan Valentino Rossi pada perebutan juara dunia musim 2006 sesudah berhasil finish di posisi tiga sementara Rossi terjatuh.
Sepanjang musim 2006 berlangsung Valentino Rossi memang banyak dirundung masalah. Yamaha M1 edisi 2006 memiliki permasalahan getaran pada bagian depan yang membuat M1 2006 sulit untuk dikendarai.
Setelah musim sebelumnya mendominasi, Rossi memulai musim 2006 dengan tidak menyakinkan. Sementara Hayden, walau tidak diunggulkan namun konsisten finish di podium.
Secara kemenangan, Valentino Rossi masih lebih unggul dari Nicky Hayden. Rossi berhasil memenangkan lima balapan dibandingkan Hayden yang hanya menang dua balapan.
Namun jumlah DNF dan permasalah mekanikal membuat Rossi tidak bisa memimpin klasemen sampai akhir musim.
GP Portugal 2006 adalah balapan yang penting bagi Rossi maupun Hayden. Hayden memimpin dengan selisih 12 poin, balapan di Portugal bisa saja menjadi tempat Hayden mengunci gelar.
Namun nasib malang menimpa Hayden yang harus tertabrak rekan setimnya, debutan juara kelas 250cc Dani Pedrosa, akibatnya Hayden nihil poin.
Sementara itu Valentino Rossi berhasil finish di posisi 2 dan mengamankan 20 poin, setelah GP Portugal keadaan berbalik. Kini Rossi memimpin dengan selisih 8 poin.
Berangkat ke Valencia dengan keunggulan 8 poin, Rossi justru blunder dengan terjatuh pada lap-lap awal.
Pada akhirnya Rossi hanya sanggup finish di urutan 13, gelar tahun itu lalu jatuh ke Nicky Hayden.
Hayden berhasil memenangkan gelar dengan selisih hanya lima poin di klasemen akhir. Gelar Hayden ini sampai sekarang adalah gelar terakhir yang dimenangkan oleh pembalap Amerika Serikat.
2013
Tujuh tahun sesudah pertempuran antara Hayden dan Rossi, kini giliran Jorge Lorenzo dan Marc Marquez yang akan memperebutkan gelar di seri terakhir.
Motogp 2013 memang sebuah kejutan, pada awal musim Marc Marquez memang sudah diperhitungkan menjadi talenta baru namun Honda awalnya masih mengandalkan Dani Pedrosa untuk meraih gelar.
Pada musim sebelumnya Pedrosa memang tampil kuat, Pedrosa bahkan menjadi pembalap yang paling banyak menang di musim 2012 dengan tujuh kemenangan.
Di kubu Yamaha, juara bertahan Jorge Lorenzo juga diunggulkan karena konsistensi yang dia punya. Tidak lupa berita bahwa Valentino Rossi kembali ke Yamaha juga menambah panas persaingan musim 2013.
Awal musim di sirkuit Qatar, Yamaha berhasil mengamankan posisi dua besar dengan Lorenzo berhasil memenangkan balapan dan Rossi finish di posisi kedua.
Namun seiring berjalannya musim, terlihat bahwa Yamaha memang tertinggal dari Honda. Baik Lorenzo maupun Pedrosa mengalami cedera di awal musim sehingga absen pada GP Jerman.
Sementara Valentino Rossi walau berhasil tampil memukau di Qatar belum menemukan konsistensi serta sinerginya kembali dengan Yamaha M1.
Sehingga penampilan Rossi kurang mentereng dengan hanya memenangkan satu balapan di Assen Belanda serta enam podium lainnya, Rossi lebih sering menjadi orang ke empat di persaingan Marquez, Lorenzo dan Pedrosa.
Sementara Marquez yang saat itu masih berstatus debutan, berhasil memenangkan enam balapan, finish di podium 16 kali dan hanya dua kali tidak mencetak poin.
Sampai pada GP Australia, Marquez unggul 43 poin dari Jorge Lorenzo yang menjadi pesaing terdekatnya.
GP Australia tahun 2013 mengharuskan pembalap untuk mengganti motor pada lap ke 10 karena lintasan pada saat itu habis di aspal ulang. Aspal baru tersebut sangat menguras kompon ban dan berbahaya jika balapan dilakukan lebih dari 15 lap dengan ban yang sama.
Sehingga untuk mensiasati hal itu, pihak GP Australia membuat aturan luar biasa yang mengharuskan pembalap berganti motor dengan ban baru pada lap 10.
Tim Repsol Honda salah mengartikan peraturan itu dan baru menyuruh Marquez mengganti motor pada awal lap 11 sehingga Marquez lalu didiskualifikasi.
Selisih poin yang tadinya 43 poin mengecil menjadi 18 poin karena Jorge Lorenzo berhasil memenangkan balapan.
Setelah GP Jepang dimana Lorenzo juga menang sehingga selisih poin kembali mengecil menjadi 13 poin, Lorenzo dan Marquez datang ke Valencia untuk memperebutkan gelar.
Lorenzo awalnya ingin memimpin balapan dengan pace yang lambat sehingga membuat Marquez tertumpuk oleh pembalap lain.
Namun karena Dani Pedrosa menekan Lorenzo, Lorenzo akhirnya memutuskan untuk kabur ke depan. Gelar tahun itu lalu jatuh ke tangan Marquez sesudah finish di posisi tiga.
Marquez berhasil menjadi pembalap termuda yang memenangkan kejuaraan Motogp dengan selisih empat poin di klasemen akhir, waktu itu Marquez masih berumur 20 tahun.
2015
Sejak kembali ke Yamaha pada tahun 2013, banyak publik yang ingin melihat Valentino Rossi kembali mampu untuk memperebutkan gelar.
Tahun 2013 Rossi memang mampu kembali memenangkan balapan, tapi peformanya belum konsisten. Baru pada tahun 2014, Rossi mulai terlihat seperti Rossi yang dulu lagi.
Tahun 2014 Rossi berhasil memenangkan dua balapan dan 13 podium, mengumpulkan 295 poin dan berhasil duduk di peringkat dua di bawah Marquez. Namun yang paling penting di atas Jorge Lorenzo.
Tidak heran bahwa pada tahun 2015, Rossi sudah kembali menjadi unggulan untuk memenangkan gelar.
Kejutan pada tahun 2015 datang dari Ducati, sesudah tahun-tahun buruk bersama Rossi di 2011 dan 2012, pada 2013 Ducati nihil podium.
Hal ini membuat Ducati melakukan restrukturasi organisasi dan menarik Gigi Dall'lgna sebagai manajer tim.
Perubahan ini mulai menampakan hasil, pada musim 2014 Ducati berhasil menyabet dua podium dan pada awal musim 2015 Ducati mendominasi tes pramusim.
Di GP Qatar juga Ducati berhasil menempati posisi satu dan dua. Rossi memulai balapan dari posisi delapan.
Pada akhirnya sesudah bertarung melawan Pedrosa, Lorenzo, Dovisiozo dan Iannone, Rossi berhasil keluar menjadi juara. Itu adalah kemenangan pertama Valentino Rossi di balapan pembuka musim sejak tahun 2010.
Sepanjang musim 2015, Rossi berhasil menenangkan empat balapan dan mengumpulkan 15 podium, hasil paling jelek yang diperoleh adalah finish posisi lima di Misano.
Awal musim Jorge Lorenzo bukan awal musim terbaik yang dia punya. Pada tiga balapan awal Lorenzo gagal naik podium dan tertinggal lebih dari 60 poin dari Rossi.
Namun sejak GP Spanyol, Lorenzo mulai menunjukan taringnya kembali. Menang empat kali beruntun dari GP Spanyol hingga GP Catalunya, Lorenzo berhasil menempel Rossi di klasemen.
Bahkan sesudah balapan di Republik Ceko, Lorenzo dan Rossi memiliki jumlah poin yang sama.
Rossi memang lebih konsisten dapat podium namun Lorenzo lebih sering menang (terdengar familiar?).
Namun saat Lorenzo mulai mendekat, Rossi selalu merespon dengan kemenangan. Sesudah empat kemenangan beruntun Lorenzo, Rossi berhasil menang di Belanda dan sesudah Lorenzo menang di Ceko, Rossi menang di Inggris.
Sehingga Rossi selalu bisa mengendalikan selisih poin dengan Lorenzo. Semua itu berubah sejak Marquez mulai ikut campur pada perebutan gelar.
Bukan sebagai salah satu perebut gelar melainkan sebagai penggangu. Memang sejak awal musim, sang juara bertahan kesulitan untuk menang.
Honda membuat beberapa kesalahan dengan motor baru mereka sehingga menjadi sulit untuk dikendarai (lagi terdengar familiar?).
Marquez kesulitan menang dan lebih dari itu, saat Marquez dekat dengan kemenangan, Rossi berhasil mengalahkannya.
Beberapa benturan terjadi antara Marquez dan Rossi sepanjang tahun yakni di Argentina dan Belanda.
Puncaknya di sirkuit Sepang, terjadi insiden yang nantinya akan terkenal sebagai #Sepangclash. Rossi disinyalir menendang Marquez hingga terjatuh dilintasan.
Rossi lalu dihukum start paling belakang pada balapan terakhir, sementara Lorenzo start di urutan paling depan di GP Valencia.
Rossi memimpin tujuh poin dari Lorenzo pada saat balapan dimulai. Dengan heroik Rossi melewati semua pembalap di depannya hingga sampai di posisi empat.
Dari awal balapan, Rossi tahu posisi empat adalah maksimal yang bisa dia peroleh. Sementara di depan, Lorenzo memimpin balapan diikuti oleh Marquez dan Pedrosa.
Sepanjang balapan, Marquez tampak tenang-tenang saja di belakang Lorenzo. Namun saat Pedrosa mencoba menyalip, Marquez menjadi agresif.
Pada akhirnya Lorenzo memenangkan balapan dan berhasil menjadi juara dengan selisih lima poin dari Rossi.
2015 adalah kesempatan terakhir Rossi untuk meraih gelar, tahun-tahun sesudahnya dia mulai sulit menang bahkan di atas Yamaha sekalipun.
2017
Â
Musim 2017 bisa dibilang merupakan awal dari era baru Motogp. Rossi dan Lorenzo mulai mengalami kemunduran peforma dan nama-nama baru seperti Maverick Vinales, Alex Rins dan Jonas Folger mulai datang.
Kejutan terbesar datang dari Andrea Dovizioso dengan Ducati. Desmosedici GP 17 ternyata merupakan mesin yang kompetitif.
Tahun itu Dovi berhasil memenangkan enam balapan, jumlah kemenangan yang sama dengan Marquez.
Dovi menyingkirkan penantang gelar lain seperti Maverick Vinales dan Valentino Rossi serta Dani Pedrosa yang tampil kuat di awal musim.
Dovi mulai menang di GP Italia yang kemudian diikuti oleh kemenangan di GP Catalunya, Austria, Inggris, Jepang serta Malaysia.
Kebangkitan peforma Dovizioso ini disinyalir karena kedatangan Jorge Lorenzo yang hengkang dari Yamaha ke Ducati dan mendapat bayaran jauh lebih besar darinya.
Namun terlepas dari itu, Dovi memanglah pembalap yang mengembangakan Ducati Desmosedici dari 2013 yang nihil podium hingga saat itu bisa menantang gelar.
Sebuah jerih payah yang sangat pantas Dovi peroleh sesudah empat tahun mengembangkan motor yang dulu terkenal sulit dikendalikan itu.
Sementara Marquez memulai musim dengan tidak menyakinkan (terdengar familiar?) Dia kalah dari rombongan Rossi, Vinales dan Pedrosa pada awal musim.
Namun mulai pertengahan musim di GP Jerman, Marquez mulai sering menang lagi. Pada akhirnya menjelang seri terakhir di GP Valencia, Marquez unggul 21 poin dari Dovizioso.
Balapan GP Valencia berlangsung dramatis, Marquez sempat melebar ke gravel membuat Dovizioso unggul namun Dovi membuat blunder dan kemudian terjatuh.
Marquez lalu memenangkan kejuaraan dengan selisih 37 poin dari Dovi di klasemen akhir.
2022
Pada musim 2022 ini kita melihat Pecco Bagnaia yang berhasil memangkas defisit 91 poin dari Fabio Quatararo dan kini unggul 23 poin dari Fabio memasuki seri terakhir GP Valencia.
Saat ini Pecco lebih diunggulkan, selain karena selisih poin yang lumayan, Ducati Desmosedici GP 22 adalah motor yang sangat kompetitif jika dibandingkan Yamaha M1.
Karena itu Pecco punya lebih banyak keunggulan daripada Fabio, namun di Motogp sampai lap terakhir selesai tidak akan ada yang tahu apa yang akan terjadi.
#Thedecider
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H