Mohon tunggu...
Yudha Setya Nugraha
Yudha Setya Nugraha Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Freelance Content Writer. Automotive, Movies and games Enthusiastic. Still developing, still learning. Jomblo dan bahagia. I always gave my best in every article.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

"The Great War of Archimedes", Nasionalisme Jangan Hanya Muncul karena Euforia

11 November 2020   22:00 Diperbarui: 11 November 2020   22:06 3071
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Banyak yang sudah tahu bahwa Jepang akan Kalah. Sumber: Tangkapan Layar Pribadi

"Kekaisaran Jepang yang Agung" 

Kalimat itu merupakan kalimat yang sering diucapkan oleh berbagai tokoh yang ada dalam film ini dan digunakan untuk meng-highlight Nasionalisme dalam film ini. Nasionalisme menurut KBBI merupakan rasa bangga dan cinta seseorang kepada negaranya, Nasionalisme diwujudkan dalam tindakan dan tingkah laku seseorang yang mau untuk mengorbankan jiwa dan raganya untuk mewujudkan cita-cita negaranya.

Nasionalisme sangat ditunjukan dalam film ini. Sumber Gambar: Tangkapan Layar Pribadi
Nasionalisme sangat ditunjukan dalam film ini. Sumber Gambar: Tangkapan Layar Pribadi

Dalam film ini Jepang digambarkan pada periode dimana sebagian besar masyarakatnya masih terlena oleh Euforia kemenangan mereka di perang Rusia-Jepang membuat mereka memiliki semangat Nasionalisme yang tinggi. Hal ini yang menjadi dasar Jepang percaya diri dalam mempersiapkan perang kedepannya, langkah yang ditempuh Jepang pun sangat berani yakni dengan keluar dari LBB dan mulai membangun fasilitas militer mereka.

Euforia Kemenangan perang Rusia -Jepang membuat tingkat nasionalisme masyarakatnya naik. Sumber Gambar: Tangkapan layar pribadi
Euforia Kemenangan perang Rusia -Jepang membuat tingkat nasionalisme masyarakatnya naik. Sumber Gambar: Tangkapan layar pribadi

Bisa kita lihat bahwa semangat Nasionalisme yang ada dalam masyarakat Jepang pada saat itu dimanfaatkan oleh elit militer untuk mewujudkan ambisi mereka menguasai dunia. Orang-orang Jepang yang gigih dan ulet dijejali propaganda agar mereka mau untuk terjun dalam perang.

Ambisi dominasi dunia dari Militer Jepang. Sumber Gambar: Tangkapan Layar Pribadi
Ambisi dominasi dunia dari Militer Jepang. Sumber Gambar: Tangkapan Layar Pribadi

"Aku sudah Menyerah Pada Jepang!" 

Akan tetapi Tadashi Kai sang tokoh utama yang diperankan oleh Masashi Suda sering mengatakan hal ini. Dia memendam kekecewaan terhadap orang-orang negaranya sendiri dan ingin pergi ke Amerika Serikat untuk melanjutkan pendidikan. Sampai ketika dia dimintai tolong untuk membongkar konspirasi militer tentang pembangunan kapal Yamato dirinya terlihat gundah dan galau mengetahui negaranya berencana berperang dengan Amerika Serikat.

Kai Tadashi, sumber Gambar: Tangkapan layar pribadi
Kai Tadashi, sumber Gambar: Tangkapan layar pribadi

Sekilas jika kita melihat tokoh Kai, bisa kita lihat bahwa dia yang mempunyai semangat Nasionalisme paling tipis daripada tokoh-tokoh lainnya dalam film ini. Namun sikapnya yang akhirnya mau dan bekerja dengan sesungguh hati dalam menguak konspirasi kapal Yamato menunjukan bahwa masih ada rasa cinta akan tanah airnya itu dan tidak ingin tanah airnya hancur akibat kebodohan mereka sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun