Mohon tunggu...
Yudha Setya Nugraha
Yudha Setya Nugraha Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Freelance Content Writer. Automotive, Movies and games Enthusiastic. Still developing, still learning. Jomblo dan bahagia. I always gave my best in every article.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

"The Great War of Archimedes", Nasionalisme Jangan Hanya Muncul karena Euforia

11 November 2020   22:00 Diperbarui: 11 November 2020   22:06 3071
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapal Yamato tenggelam. Sumber Gambar: Tangkapan layar pribadi

April 1945, kapal induk Angkatan laut Jepang Yamato berhasil dikalahkan oleh tentara Amerika di laut pasifik. Kapal besar dan elegan yang dipercaya tidak akan tenggelam dalam pertempuran itu kalah melawan armada pesawat tempur Amerika Serikat. Tenggelamnya Yamato menjadi awal dari serangkaian kekalahan-kekalahan krusial Jepang yang akhirnya memaksa mereka menyerah pada Agustus 1945.

Banyak yang sudah memprediksikan dari awal Perang Dunia kedua bahwa Jepang akan mengalami kekalahan. Bahkan dari pihak internal militer Jepang sendiri banyak yang memperkirakan bahwa Jepang akan kalah. Namun pada saat itu overmiliterisme yang dianut oleh sebagian besar petinggi militer Jepang membutakan mereka terhadap fakta yang ada.

Banyak yang sudah tahu bahwa Jepang akan Kalah. Sumber: Tangkapan Layar Pribadi
Banyak yang sudah tahu bahwa Jepang akan Kalah. Sumber: Tangkapan Layar Pribadi

Overmilterisme Jepang mengedepankan rasa kebanggaan dan kekuatan dari armada militer dengan kedok nasionalisme sebagai speaker propaganda mereka kepada rakyat dan tentara untuk mewujudkan dominasi dunia yang diimpikan oleh elit-elit militer Jepang pada saat itu.

Overmilterisme lahir dari pemanfaatan Nasionalisme yang berlebih di Jepang. Sumber Gambar: tangkapan layar pribadi
Overmilterisme lahir dari pemanfaatan Nasionalisme yang berlebih di Jepang. Sumber Gambar: tangkapan layar pribadi

Dalam The Great War of Archimedes (2019) kita ditunjukan bagaimana orang-orang yang memiliki semangat Nasionalisme sejati Jepang harus berhadapan dengan mereka yang menganut Overmiliterisme dan pada akhirnya harus membuat Jepang menempuh jalur yang mengerikan.

Sekilas tentang The Great War of Archimedes (2019) 

Film ini dirilis pada tanggal 26 Juli 2019 dengan Takashi Yamazaki bertindak sebagai penulis naskah sekaligus sutradara. Film ini dibintangi oleh bintang-bintang terbaik Jepang seperti Masashi Suda, Hiroshi Tachi, Minami Hamabe, Tasuku Emoto dan Min Tanaka. Film ini merupakan adaptasi dari seri komik yang ditulis oleh Norifusa Mita berjudul Archimedes no Taisen.

Masashi Suda berperan sebagai Kai Tadashi sang tokoh Utama. Sumber Gambar: Tangkapan Layar Pribadi
Masashi Suda berperan sebagai Kai Tadashi sang tokoh Utama. Sumber Gambar: Tangkapan Layar Pribadi

Berlatarkan pada tahun 1933, film ini berkutat pada konspirasi militer yang terjadi saat pembangunan kapal perang Yamato.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun