Mohon tunggu...
yudha satya
yudha satya Mohon Tunggu... Lainnya -

Selalu Belajar Sampai Akhir Hayat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Revitalisasi Pasar sebagai Pusat Perekonomian Rakyat

26 Januari 2017   20:44 Diperbarui: 26 Januari 2017   21:01 1394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang pertama yakni adanya manajemen dan penyelarasan konsep pasar modern dan tradisional, dimana didalamnya terdapat fasilitas fasilitas yang nyaman dan ruang yang bersih mirip seperti swalayan yang baru saya temui di kota malang. [2]

Yang kedua yang tak kalah penting adalah kedaulatan atau ketidak terikatan setiap pelaku perekonomian di pasar untuk menentukan harga lokal tidak terpengaruh harga nasional, karena saat ini memang ada berbagai macam permainan ala hukum rimba di dalam pasar tradisional yang menimbulkan adanya permainan harga harga komoditas di pasar, dan saya pikir itu harus kita perbaiki meskipun itu tidak mudah, karena kondisi setiap wilayah di indonesia yang sangat heterogen sehingga tidak heran jika setiap pasar memiliki keunikan tersendiri

Dan Saya pikir jika kedua klausul tersebut dipenuhi (meskipun masih banyak yang perlu dibenahi) akan ada sedikit harapan pasar tradisional untuk menjadi pusat perekonomian rakyat seperti kondisi pasasr pasar tradisional yang ada di luar negeri yang meskipun tidak memiliki sistem tapi lokasinya masih enak untuk dikunjungi baik oleh para warga negaranya maupun wisatawan asing yang berkunjung ke pasar tersebut.

Sumber :

[1] : Wikipedia

[2] : Pasar Oro-oro Dowo Malang Patut Jadi Percontohan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun