Mohon tunggu...
Yudha P Sunandar
Yudha P Sunandar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Jurnalisme dan Teknologi

Lahir, besar, dan tinggal di Bandung. Senang mendengarkan cerita dan menuliskannya. Ngeblog di yudhaps.home.blog.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Apau Kayan, Denyut Peradaban Sungai di Halaman Terdepan Indonesia

20 Maret 2017   16:12 Diperbarui: 21 Maret 2017   08:00 1835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana kerja bakti di lingkungan Desa Long Nawang. Pekerjaan ini dilakukan oleh laki-laki dan perempuan. (Foto: Yudha PS)

Loren mengisahkan bahwa Long Ampung sendiri sudah memiliki rumah sakit bertaraf internasional. Rumah sakit ini dibangun oleh pemerintah nasional. Menurut Lorens, rencananya fasilitas ini akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 2017 mendatang. Saat ini, rumah sakit tersebut masih dalam tahap berbenah, khususnya dalam hal fasilitas dan tenaga medis.


Fasilitas lainnya adalah bandara. Bandara Long Ampung memiliki kondisi yang lebih layak dibandingkan bandara di desa-desa lainnya di Apau Kayan. Umumnya, landasan pacu di desa-desa hanya berupa tanah dengan panjang kurang dari satu Kilometer.

Sedangkan di di Long Ampung, landasan pacu sudah berupa aspal dengan panjang 1,2 Kilometer dan lebar 23 meter. Saat ini, bandara Long Ampung tengah berbenah. Selain meningkatkan fasilitas, landasan pacu di Long Ampung juga sedang dipersiapkan untuk pesawat yang lebih besar.

"Rencananya, landasan pacu Long Ampung akan memiliki panjang 1,6 Kilometer dengan lebar 30 meter," ungkap Rustam, salah satu staf bandara Long Ampung. Menurutnya, kondisi tersebut memungkinkan pesawat baling-baling berberbadan besar seperti Herkules dan ATR bisa mendarat di Long Ampung.

Ke depan, Apau Kayan akan menjadi salah satu daerah strategis dan terdepan untuk mempertahankan Indonesia. Selain strategis bagi pertahanan negara, wilayah ini juga akan strategis bagi ekonomi dan sosial-politik masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat di Kalimantan Utara. Membangun Apau Kayan, tentunya membangun juga nasionalisme masyarakat Indonesia, khususnya bagi mereka yang tinggal di sepanjang wilayah terdepan negara.


***

Kehidupan perbatasan selalu menuai tantangan yang lebih besar dibandingkan hidup di kota-kota besar. Selain sulitnya akses transportasi, harga barang-barang pun relatif mahal. Salah satu contoh yang sudah saya sebutkan di atas adalah semen. Sebelum jalur darat dibuka, semen didistribusikan melalui udara. Hal ini membuat harganya mencapai lebih dari satu juta Rupiah per sak.

Setelah jalur darat dibuka, harga semen bisa turun lebih dari setengahnya. Hanya saja, jalan yang masih tanah dan relatif berlumpur serta berlubang tersebut membuat biaya transportasi barang-barang dari Samarinda masih cenderung tinggi.

Selain semen, bahan bakar juga termasuk komoditas yang berharga tinggi. Sebagai contohnya adalah solar. Satu liter solar di Long Nawang harganya mencapai 18 ribu Rupiah. Bandingkan dengan di Jawa yang harganya di bawah 10 ribu per liternya. Oleh karena itu, masyarakat Long Nawang seringkali heran dengan demo besar-besaran di Pulau Jawa yang menuntut turunnya harga bahan bakar minyak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun