Mohon tunggu...
Yudha P Sunandar
Yudha P Sunandar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Jurnalisme dan Teknologi

Lahir, besar, dan tinggal di Bandung. Senang mendengarkan cerita dan menuliskannya. Ngeblog di yudhaps.home.blog.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Berbagi Inspirasi Anti Korupsi ala Jurnalisme Warga di Timor Leste

21 Juni 2015   06:33 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:42 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dari kiri ke kanan: mba Dinorah Granadeiro, mas Tito De Jesus Filipe, bu Karen Stanton, dan saya.

Usulan mba Roselia tampaknya cukup beralasan. Masyarakat Dili masih cukup familiar mendengarkan percakapan dalam Bahasa Indonesia dibandingkan Bahasa Inggris. Salah satunya melalui siaran televisi nasional Indonesia yang tertangkap di Dili. Barangkali, mereka jauh lebih hafal tayangan sinetron televisi nasional Indonesia dibandingkan saya, yang memang tidak pernah menonton televisi.

In Action. (Foto: Gil Da Silva)

Slide presentasi saya bisa diunduh di Slideshare.net. Secara garis besar, saya memaparkan tentang pentingnya membangun masyarakat anti korupsi melalui media. Ada 2 hal yang menjadi landasan pemaparan saya. Pertama, korupsi tidak terjadi di level pemerintahan semata, tetapi juga masyarakat. Kedua, kondisi negara adalah akumulasi dari warga negaranya, sehingga tidak mungkin mengharapkan negara baik bila kondisi masyarakatnya buruk.

Adapun solusi yang ditawarkan melalui konsep Citizen Journalism dan Civic Journalism. Citizen Journalism menitikberatkan pada upaya warga untuk memproduksi informasi agar mampu menguatkan pemahaman warga tentang sikap anti-korupsi. Informasi yang disampaikan pun hendaknya memenuhi kriteria informasi positif. Sedangkan Civic Journalism mendorong media mainstream untuk mengajak warga berpartisipasi aktif dalam mengembangkan sikap anti korupsi.

Meskipun acara ini bertajuk anti-korupsi, tetapi justru saya tidak memaparkan contoh kasus dalam konteks anti-korupsi. Alasannya, saya tidak memiliki banyak data yang mencerminkan pendekatan citizen journalism dan civic journalism untuk membangun sikap anti-korupsi di Indonesia. Adapun contoh yang saya paparkan adalah kegiatan Citizen Journalism di Desa Mandalamekar, Tasikmalaya; dan program Wali Pohon yang dilakukan oleh Pikiran Rakyat Bandung.

Dalam sesi tanya jawab, mba Dinorah berusaha membangun diskusi dengan meminta pandangan saya terkait pertanyaan yang dilontarkan kepada mas Tito. Mba Dinorah menyimpulkan pertanyaan-pertanyaan tersebut dalam Bahasa Indonesia kemudian meminta pandangan saya.

Dari diskusi yang berkembang, Gil dan kawan-kawan Timor Leste tertarik dengan upaya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Indonesia yang tengah membangun komunitas anti-korupsi di kampus-kampus yang terletak di kota-kota besar di Indonesia. Saya sendiri pernah beririsan dengan gerakan tersebut, meskipun kemudian saya tidak melanjutkannya karena masalah komunikasi.

Tepat jam 12 waktu setempat, acara berakhir yang ditutup dengan sesi makan siang. Akhirnya, acara yang mendebarkan bagi saya di Timor Leste sudah lewat. Satu hal yang menyenangkan, paparan saya memberikan inspirasi bagi mereka untuk membangun Timor Leste yang lebih baik lagi pada masa yang akan datang. Melengkapi kunjungan ke Dili, giliran saya yang mengeksplorasi keindahan-keindahan tersembunyi Dili.{}

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun