Sawit Sebagai Solusi
Ada dua permasalahan sekaligus yang dipecahkan. Melalui pemanfaatan minyak sawit. Sebagai sumber energi terbarukan Indonesia. Defisit bahan bakar. Dan kelebihan pasokan minyak kelapa sawit.
Defisit bahan bakar minyak.
Indonesia adalah importir minyak dunia. Pemerintah menggelontorkan banyak uang untuk subsidi bahan bakar. Seperti yang telah saya uraikan di muka. Mandatori B20 adalah langkah awal Indonesia untuk terbebas dari defisit bahan bakar minyak. Langkah awal Indonesia memasuki era energi baru dan terbarukan.
Oversupply minyak sawit.
Akhir-akhir kita mungkin sering mendengar. Harga minyak sawit mencapai level terendah. Banyak faktor yang melemahkan harga minyak sawit.
India dan Uni Eropa --dua negara --atau persatuan negara-negara-- utama importir minyak sawit Indonesia- memasang trade barrier untuk sawit Indonesia.
Uni Eropa melakukan kampanye menolak penggunaan produk berbasis minyak sawit. Lewat European Union's Renewable Energy Directive (RED) II.
India -importir terbesar sawit Indonesia- menaikkan tarif masuk minyak sawit dari Indonesia.
Hal tersebut menyebabkan pasokan dalam negeri berlebih.
Pemanfaatan sawit sebagai sumber energi akan meningkatkan permintaan dalam negeri. Sehingga kelebihan pasokan minyak sawit akan teratasi. Perekonomian bergerak. Harga kembali stabil. Petani sejahtera. Pun pengusaha.