Alasan PT Duta Anggada Realty, Tbk termasuk dalam kelompok “Good Company Bad Stock”
PT Duta Anggada Realty, Tbk dapat dikatakan sebagai Good Company karena Duta Anggada Group merupakan salah satu penggerak utama dalam pengembangan properti di Indonesia. Pada tahun 2015 saja, perusahaan ini memiliki 3 proyek yang cukup besar yaitu pembangunan hotel bintang tiga di Tuban (Bali), Barito Apartemen, dan pembangunan gedung perkantoran yaitu Chase Tower. Pada tahun 2016 ini, PT Duta Anggada Realty, Tbk sedang melanjutkan penggarapan dua proyek utama mereka yaitu Holiday Inn & Suites Hotel dan Icon Towers. Holiday Inn & Suites merupakan proyek hotel dengan 422 kamar di Jl Gajah Mada, Jakarta Pusat. PT Duta Anggada Realty rencananya akan mengoperasikan hotel yang akan dikelola Inter Continental Hotel Groups pada kuartal I-2017. Sampai akhir Maret 2016, pengerjaan proyek ini mencapai 75,67%. Sedangkan proyek Icon Towers merupakan proyek perkantoran dua menara yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta. Duta Anggada memprediksi proyek ini bisa rampung 2019. Pemasaran proyek ini bakal berlangsung tahun depan. Apabila kedua proyek tersebut selesai penggarapannya, diharapkan akan berkontribusi pada meningkatnya pendapatan perusahaan dari operasional hotel dan perkantoran baru tersebut. Berikut adalah data Net Income 5 tahun terakhir perusahaan:
Berdasarkan data tersebut, Net Income perusahaan selama 5 tahun terakhir termasuk yang cukup tinggi didalam industrinya. Oleh karena itu, perusahaan ini dapat dikatakan sebagai Good Company.
Xby DNSUnlocker
Selanjutnya akan dibahas mengenai mengapa saham DART termasuk kedalam kelompok Bad Stock. Untuk mengetahui saham perusahaan termasuk kedalam Good Stock atau Bad Stock saya menggunakan indikator PBV atau Price-to-Book Value. Saham DART memiliki PBV pada tahun 2015 sebesar 0,63 yang angka ini berada dibawah rata-rata PBV pada industri properti dan real estate pada tahun 2015 yaitu sebesar 1,62. Hal ini mengindikasikan bahwa saham DART kurang diapresiasi oleh pasar sehingga memiliki nilai PBV yang rendah. Nilai pasar saham DART adalah Rp. 420, sedangkan nilai bukunya adalah Rp. 1.079. Hal ini lah yang menyebabkan nilai PBV saham DART menjadi rendah dan dapat dikategorikan sebagai Bad Stock.
Analisis Top-Down Approach Saham PT Duta Anggada Realty, Tbk
Analisis Makroekonomi
Pertumbuhan ekonomi pada 2016 telah mendongkrak sektor properti. Terutama pada sektor hunian. Hal tersebut disampaikan oleh Pengamat Properti dari Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI) Panangian Simanungkalit. Menurutnya, terdapat beberapa alasan yang mendorong pertumbuhan properti pada tahun 2016, yaitu kenaikan pertumbuhan ekonomi nasional pada 2016 naik menjadi 5,3% dari sebelumnya 4,8% pada tahun 2015, turunnya BI rate dari 7,75% menjadi 6,75%, serta laju inflasi pada 2016 juga turun menjadi kurang dari 5 % atau sekitar 4,5%.
Selain didukung oleh kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin membaik, pertumbuhan sektor properti dan real estate juga didukung oleh turunnya suku bunga KPR (Kredit Pemilikan Rumah) pada tahun 2016. Hal ini tentunya akan meningkatkan daya beli masyarakat terhadap properti, sehingga hal ini akan menjadi peluang yang baik bagi Duta Anggada Realty untuk meningkatkan pendapatannya dari penjualan properti serta real estate. Ditambah lagi dengan rencana pemerintah membangun Light Rail Transit (LRT) juga mendorong harga jual properti baru yang semakin meningkat di kawasan yang dilewati oleh LRT tersebut. Hal ini akan menjadi peluang yang sangat menjanjikan apabila perusahaan dapat membangun properti atau perumahan disekitaran wilayah yang dilewati oleh LRT tersebut.
Analisis Industri
Perbandingan dengan Emiten dalam Sub Sektor Properti dan Real Estate
- Rata-rata EPS: 110,83
- Rata-rata PER: 19,57
- Expected Ending Value of Industry: 110,83 x 19,57 = 2.169,008
Berdasarkan data perbandingan emiten DART dengan emiten lain dalam sub sektor properti dan real estate dapat dilihat bahwa saham DART memiliki nilai PBV yang paling rendah dibandingkan dengan saham emiten lain dalam sub sektor industrinya. Hal ini menunjukkan bahwa harga pasar saham DART lebih rendah ketimbang nilai bukunya yang diakibatkan oleh pasar yang kurang mengapresiasi saham DART sehingga nilai PBV nya rendah. Selain itu, apabila dilihat dari nilai PER nya, saham DART juga memiliki nilai yang paling rendah jika dibandingkan dengan saham emiten lain dalam sub sektornya. Hal ini menunjukkan bahwa valuasi saham DART paling murah diantara emiten lainnya dalam sub sektor industrinya walaupun jika dilihat dari harganya saham DART bukanlah merupakan saham yang paling murah, karena untuk melihat murah atau mahalnya saham bukanlah hanya dilihat dari harga per lembarnya saja, melainkan dengan melihat valuasi PER nya.
Valuasi Saham DART
Perhitungan EPS untuk 5 tahun kedepan dari proyeksi pertumbuhan EPS:
- Proyeksi Harga Saham Pada Tahun 2020:
- Proyeksi PER x Proyeksi EPS Tahun 2020
- 12 x 334,63 = 4.015.56
- Proyeksi Dividend Payout Ratio:
- 12% x 1.058,042= 126,96
- Harga saham 5 tahun kedepan:
- 4.015.56 + 126,96 = Rp. 4.142,52
- Risk premium diasumsikan sebesar 18,61%, yang meliputi;
- 10,61% adalah total risk premium
- 8% adalah suku bunga deposito (risk free)
- Perhitungan Harga Wajar Saham:
Analisis Mikro Perusahaan
Rasio Keuangan PT Duta Anggada Realty, Tbk
Berdasarkan analisis Top-Down yang sudah diuraikan sebelumnya, rekomendasi untuk para calon investor adalah untuk membeli saham DART. Jika dilihat dari analisis makroekonominya kondisi perekonomian Indonesia pada tahun 2016 mampu mendorong pertumbuhan sektor properti akibat naiknya pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia, turunnya BI rate, menurunnya laju inflasi serta suku bunga KPR yang juga turun pada tahun ini. Turunnya suku bunga KPR ini akan meningkatkan minat serta daya beli masyarakat akan properti baik sebagai tempat tinggal maupun investasi jangka panjang, sehingga dapat menjadi prospek yang sangat menguntungkan bagi perusahaan karena meningkatnya potential customer yang pada akhirnya akan meningkatkan sales perusahaan .
Xby DNSUnlocker
Jika dilihat dari valuasi harga saham yang telah dilakukan sebelumnya, saham DART dapat dikatakan undervalue karena harga real di bursa saham lebih rendah dibandingkan dengan harga wajarnya. Rekomendasi untuk para calon investor dari sisi valuasi saham adalah untuk membeli saham DART karena diharapkan harga saham ini akan meningkat mendekati valuasi harga wajarnya sehingga akan memberikan return bagi calon investor.
Selain itu, apabila dilihat dari sisi analisis mikro perusahaannya, PT Duta Anggada Realty, Tbk juga memiliki kinerja keuangan yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari grafik Income Statement yang telah disajikan pada bagian sebelumnya bahwa total revenue perusahaan terus mengalami tren peningkatan dari tahun 2011 sampai 2015. Sehingga diharapkan pada periode 5 tahun kedepan, total revenue perusahaan juga akan terus mengalami tren peningkatan. Hal ini tentunya akan menguntungkan pihak investor karena semakin tinggi pendapatan perusahaan akan meningkatkan kemungkinan memperoleh dividen yang lebih tinggi, serta capital gain yang mungkin diperoleh ketika harga saham perusahaan naik akibat meningkatnya pendapatan perusahaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H