Tujuan pilosofis adalah tujuan yg ingin dicapai di dunia dan akhirat. Apa tujuan yang diharapkan dari tujuan pilosofis? Yang diharapkan adalah supaya manusia itu bisa berinteraksi kepada manusia yang lain, bisa berinteraksi dengan tuhannya, bisa berinteraksi dengan alamnya secara sempurna dengan mengembangkan potensi-potensi yang ada di dalam dirinya. Tujuan filosofis bersifat abstrak tidak nyata tidak konkrit tapi bisa dirasakan dan bisa dibuktikan dalam interaksi kita kepada Allah, kepada manusia dan kepada alam.Â
Dengan penempatan pemikiran dan tindakan yang sejalan dengan prinsip al- Qur'an dan Hadist, maka tujuan pendidikan yang akan dicapai memacu kepada tujuan penciptaan-Nya yaitu mencapai kesempurnaan yang bertujuan untuk mendekatkan diri keppada Allah SWT, serta kesempurnaan manusia yang bertujuan kebahagiaan dunia dan akhirat ( Insan Kamil ).Oleh karena itu maka tujuan pendidikan islam secara filosofis secara hakiki sejalan dengan mamacu ke arah Firman Allah Q.S. Al-Baqarah ayat 201.
B. Tujuan Fungsional Pendidikan Islam
Tujuan fungsional pendidikan islam merupakan tujuan yang sasarannya diarahkan pada kemampuan murid untuk memfungsikan daya kognisi, afeksi, dan psikomotor dari hasil pendidikan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.
Menrut Abdul Mujib yang di kutip dari Rudi Suryadi dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam tujuan yang dimaksud adalah meliputi:Â
- Tujuan individual yang sasarannya pada pemberian kemampuan individual untuk mengamalkan nilai- nilai yang telah diinternalisasikan kedalam kepribadian berupa moral, intelektual, dan skill.
- Tujuan sosial yang sasarannya pada pemberian kemampuan pengamalan nilai-nilai sosial, interpersonal, dan interaksional dengan orang lain dalam masyarakat.
- Tujuan moral yang sasarannya pada pemberian kemampuan untuk berperilaku sesuai dengan tuntutan moral atas dorongan motivasi yang bersumber pada agama,dan
- Tujuan profesional yang sasarannya memberikan kemampuan untuk mengamalkan keahlian sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.[5]
Tujuan fungsional ini artinya adalah bagaimana kita bisa mempungsikan potensi-potensi yang ada dalam diri kita itu bisa kita fungsikan atau kita aplikasikan. Di dalam alquran terdapat potensi yang diberikan Allah menjadi khalifah sesuai dengan QS. Albaqarah. Tugas kita adalah menjadi khalifah. Maka untuk bisa fungsi kita berjalan sebagai khalifah, atau sebagai pemimpin maka harus memiliki pengetahuan, yang  mana pengetahuan itu harus kita cari.
 C. Tujuan Insidental
Tujuan insidental ini artinya tujuan tersendiri yang bersifat seketika, sekitika yang dimaksud adalah momentil. Ada momen momen tertentu yang sudah di siapkan untuk mencapai tujuan tersebut, jadi insidentil di sini bukan berarti bahwa tujuan pendidikan itu disusun dengan cara sembarangan atau suka suka tapi tujuan insidentil itu adalah rujuan pendidikan yang secara spesifik memiliki rentan waktu yang relatif pendek di banding dengan tujuan filosopis dan fungsional.Â
Ada 4 poin bagaimana bisa mencapai tujuan pilosofis, tujuan fungsional dan tujuan insidental. Antara lain :
- Melakukan pembelajaran atau peningkatan kecerdasan motorik.
- Meningkatkan kecerdasan emosional
- Meningkatkan kecerdasan kognitif
- Kecerdasan spritual
Kecerdasan Spiritual adalah poin yang paling penting dari semuanya. Karena orang yang sudah terpelihara kecerdasan spritualnya insyaallah emosionalnya, motoriknya, kognitifnya akan mengikut.
BAB III PENUTUP
KesimpulanÂ
Tujuan Folosofis Pendidikan Islam adalah untuk mempertinggi akhlak, memperkuat dan meningkatkan keimanan guna mencapai kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat. Rahmayulis mengatakan bahwa tujuan filosofis pendidikan islam identik dengan tugas kenabian yang diemban oleh Rasul yang mana diutus untuk membina akhlak yang mulia.
Tujuan fungsional pendidikan islam merupakan tujuan yang sasarannya diarahkan pada kemampuan murid untuk memfungsikan daya kognisi, afeksi, dan psikomotor dari hasil pendidikan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.