Mohon tunggu...
Yudha Heka
Yudha Heka Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

S2 Psychology Industry and Organization UGM |\r\nPresenter @JogjaTV & TVRI Jogja| Model & MC \r\nKompas Muda Jogja | \r\nKetua Duta Muda @Transmania Regional Jogja 2012 |\r\n Second RU @Hilo Green Ambassador 2012 |\r\n Love social activity, Human Development & Organizational change\r\n\r\n #GoGreen #GreenLifeStyle! :D follow me @YudhaHeka

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pesan Dari Jantung Kalimantan

22 Mei 2012   09:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:58 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(19/4) Dalam memperingati Hari Bumi tanggal 22 mei 2012 WWF mengadakan serangkaian acara yang memberikan edukasi dan terinspirasi dari keindahan pulau Kalimantan. Acara ini bernama Borneo Festival yang mengangkat tentang Taking the Heart of Borneo Message to the City atau pesan yang ingin Suku Dayak sampaikan kepada masyarakat perkotaan.Heart of Borneo atau jantung pulau Borneo sendiri adalah satu wilayah yang terbagi dalam Tiga Negara sekaligus yaitu Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam, oleh karena secara geografi terletak di tengah-tengah serta memiliki fungsi ekologis yang kaya sebagai pendongkrak ekonomi masyarakat sekitar, tiga Negara yang terlibat kawasanya tersebut pada tahun 2007 sepakat menandatangani Deklarasi Heart of Borneo untuk melindungi dan membangun kawasan ini secara berkelanjutan.

Festival ini mengetengahkan isu lingkungan hidup di Kalimantan. “Seperti yang kita tahu, Kalimantan merupakan paru-paru dunia. Namun sayangnya, kerusakan sudah mulai timbul di sana,” ujar Susilowati Lestari, Head of Public & Supporter Relations WWF Indonesia. Salah satu strategi WWF dalam meningkatkan kesadaran masyarakat adalah mengenalkan Kalimantan sendiri pada masyarakat. Bukan masyarakat urban di Kalimantan pada umumnya, melainkan Masyarakat suku Dayak yang tinggal secara langsung di alam Kalimantan.

Tidak hanya itu acara ini menghadirkan Jimmy Syahirsyah sebagai seorang fotografer WWF dan sempat memberikan program pelatihan fotografi dan praktik secara langsung oleh Suku Dayak asli Kalimantan. "Foto dapat menjadi salah satu sarana bagi masyarakat, khususnya pedalaman, untuk bercerita kepada masyarakat luar mengenai kehidupan mereka. Baik dari potensi daerah yang mereka tinggali, masalah yang mereka hadapi sampai berbagi nilai atau value dalam masyarakat adat. Hal ini yang kemudian akan menjadi daya tarik bagi masyarakat luar untuk mengunjungi suatu daerah dan kemudian mendukung terbentuknya sebuah lokasi wisata yang baru," papar Jimmy.

Sebagai bentuk dukungan terhadap green economy WWF juga memberikan ruang bagi Masyarakat Krayan untuk mempromosikan potensi alamnya yaitu berupa beras organik asli dari masyarakat Krayan. Beras yang dikembangkan Masyarakat Krayan di dataran Tinggi Heart of Borneo ini mengutamakan pola pertanian alam yang masih terjaga seperti air yang murni dan jernih serta lahan yang masih alami sehingga beras Adan Krayan ini disebut sebagai beras organik yang bebas dari bahan-bahan kimia.

Masih banyak Upaya-upaya WWF dalam mengenalkan Heart of Borneo ini kepada masyarakat kota seperti Kebudayaan dalam bentuk tarian, tattoo, Alat musik dll. Semua ini perlu kita kenalkan dan perlu untuk dijaga, karena kekayaan alam tidak akan punah jika kita selalu menjaga dan melestarikanya.

Tentunya setelah hari Bumi berakhir tidak serta menjadikan upaya pelestarian dan perlindungan terhadap alam sekitar ini berakhir. “Kami berharap melalui acara ini pesan untuk menjaga lingkungan akan tersampaikan pada masyarakat dan terus terpatri. Orang kota tidak perlu ke hutan untuk menjaga lingkungan hidup. Cukup dengan mengubah gaya hidup menjadi green lifestyle. Yuk! Waktunya untuk bertindak demi kelestarian lingkungan hidup kita,” tutup Susilowati.

1337673396995328433
1337673396995328433

13376740001395573382
13376740001395573382

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun