Mohon tunggu...
KKN PLP DESA SUMBER SARI SRAGI
KKN PLP DESA SUMBER SARI SRAGI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Lampung

Terdiri dari 9 Anggota berisikan Masyudha Fernanda sebagai Kordes, Chiara Adellia Chantika sebagai Wakordes, M. Reza Ramadhan sebagai koor PLP, Riza Aulia sebagai Sekretaris, Tyffany Salsabila sebagai Bendahara, Kuni Azizatun sebagai Ketua PHDD, Dhea Salsabila Alsa sebagai Wakil PHDD, Dian Puspitasari sebagai Ketua Humas, dan Tunjung Rulita sebagai wakil Humas.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Mahasiswa KKN Unila di Desa Sumber Sari Mensosialisasikan Cara Mengolah Limbah Minyak Jelantah Menjadi Sabun Kepada Masyarakat Sekitar

19 Februari 2024   22:34 Diperbarui: 27 Februari 2024   20:35 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah inisiatif yang menggembirakan telah diciptakan dari sebuah kegiatan Kuliah Kerja Nyata mahasiswa Universitas Lampung (KKN) yang bertempat di Desa Sumber Sari, Kecamatan Sragi. Berfokus pada sosialisasi pengolahan limbah minyak jelantah yang dimaksimalkan penggunaannya melalui penciptaan sabun bekas limbah minyak, kelompok mahasiswa ini berhasil memberikan kontribusi positif tidak hanya bagi masyarakat setempat, tetapi juga bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pembuatan keripik tempe yang seringkali kehilangan manfaat dari limbah minyak.

Kegiatan ini merupakan hasil dari pemikiran mahasiswa yang menyayangkan banyaknya jumlah limbah minyak yang dibuang begitu saja yang menjadi salah satu alasan pencemaran lingkungan. Berbekal pengetahuan yang dimiliki mahasiswa, muncullah ide menarik mahasiswa untuk mengadakan penyuluhan pembuatan sabun berbahan minyak jelantah guna mengurangi pencemaran lingkungan sekaligus memaksimalkan limbah agar tercipta produk lain yang bermanfaat.

Di Desa Sumber Sari, industri keripik tempe adalah salah satu usaha buatan masyarakat lokal yang cukup berpotensi dan menjanjikan. Dengan rekam jejak produk UMKM Keripik Tempe Askha yang sudah mencapai ajang pameran produk lokal di tingkat kecamatan seperti Sragi Fair, Palas Fair, serta masih banyak prestasi membanggakan lainnya, sudah tidak diragukan seberapa potensial usaha ini. Namun, dikarenakan usaha ini adalah milik perseorangan, hal ini membuat pengelolaan usaha masih belum maksimal dan belum terstruktur secara sempurna dalam bagian profesionalitas. Dalam hal ini berkaitan dengan pengelolaan limbah hasil usaha pun demikian, limbah minyak jelantah dari proses penggorengan keripik seringkali dibuang begitu saja tanpa memperhitungkan dampak jangka panjang terhadap lingkungan. Dengan sosialisasi yang dilakukan oleh kelompok KKN ini, masyarakat terkhusus pemilik UMKM diajarkan cara mengolah limbah minyak jelantah menjadi sabun yang ramah lingkungan yang diharapkan dapat membawa banyak perubahan yang berdampak positif jangka panjang bagi keberlangsungan UMKM dan kondisi lingkungan sekitar.

Yang menarik dari program kerja KKN ini adalah bahwa proses pembuatan sabunnya cukup sederhana dan menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat dan dapat memberikan maanfaat yang nyata bagi masyarakat sekitar. Dengan menggunakan alat-alat sederhana seperti mangkuk besar non-aluminium, cetakan sabun, dan pengaduk (sebaiknya berbahan kayu), serta bahan-bahan seperti soda kue, air, dan pewangi pakaian, masyarakat diajarkan cara membuat sabun dari limbah minyak jelantah dengan mudah di dapur mereka sendiri.

Cara pembuatan sabunnya pun cukup mudah. Pertama-tama, soda api dicampur dengan air secukupnya dan diaduk hingga larut. Kemudian, minyak ditambahkan sedikit demi sedikit dengan perbandingan 1:1 sambil terus diaduk hingga larutan mengental. Pewangi pakaian atau parfum pun ditambahkan untuk memberikan aroma yang menyegarkan. Setelah mengental, larutan dituangkan ke dalam cetakan sabun dan dibiarkan mengeras.

Dengan diadakannya kegiatan ini, tidak hanya masyarakat Desa Sumber Sari yang mendapatkan ilmu untuk mengolah limbah minyak jelantah, tetapi UMKM di Desa Sumber Sari yang dalam hal ini adalah UMKM keripik tempe mendapatkan manfaat dengan memaksimalkan kembali limbah minyak bekas untuk membuat sabun yang dapat dijual kembali. Inisiatif ini tidak hanya memberikan solusi untuk masalah lingkungan, tetapi juga memberikan peluang ekonomi baru bagi masyarakat lokal.

Melalui kolaborasi antara mahasiswa KKN, masyarakat, dan UMKM lokal, inisiatif ini menjadi contoh nyata bagaimana sebuah program pendidikan dapat memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Semoga inovasi seperti ini terus muncul dan memberikan inspirasi bagi banyak orang untuk berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun